Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Ibu Saya dan Sebuah Warisan Kebiasaan Yang Paling Berharga

Selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu di seluruh Indonesia. Lho kok nggak seluruh dunia sekalian? Ya karena yang merayakan hari ibu tanggal 22 Desember cuma Indonesia. Kebanyakan negara merayakannya di bulan Mei termasuk negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia dan Singapura. Biasanya pada Hari Ibu anak-anak di dunia berlomba-lomba memberi ucapan selamat hari ibu atau bahkan memberi hadiah kepada ibunya masing-masing. Begitupula dengan saya yang akan menjadikan artikel ini sebagai ucapan terimakasih serta apresiasi kepada ibu saya sekaligus sebagai postingan lagi setelah sekian lama saya nggak posting di blog. Ibu saya sudah sering membelikan saya buku bahkan sejak masih balita ( Atau mungkin sejak saya batita, saya bener-bener nggak ingat ). Ketika saya TK, saya inget banget ibu saya sering membelikan saya majalah bobo. Pembaca mestinya tau kan majalah bobo. Nah di dalam majalahnya kan ada banyak tajuk seperti komik anak-anak, beberapa pengetahuan umum ringan sampai cerpen anak. Nah dari sit...

Saya Tidak Akan Pernah Ikhlas Jika Timnas Indonesia Gagal Lolos Ke Piala Dunia 2026

Beberapa hari hingga beberapa jam sebelum digelarnya Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sempat bertebaran beberapa ajakan untuk menyediakan sedikit ruang ikhlas jika Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Saya bisa memahami tujuan beberapa orang yang membuat ajakan tersebut yaitu agar kita sebagai suporter tidak terlalu kecewa dan bersedih. Tetapi bagi saya pribadi, tidak ada kompromi. Indonesia harus lolos ke Piala Dunia 2026. PSSI sendiri yang membuat saya dan ribuan pecinta sepakbola di negeri ini berpikir demikian. Pada awal 2025, PSSI secara mengejutkan memecat STY tanpa alasan jelas dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert. Bagi saya, PSSI harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan cara membawa negara ini lolos ke Piala Dunia 2026. Sayangnya PSSI seolah tidak memberikan target itu untuk coach PK. Malahan beberapa waktu lalu pihak PSSI berkata kalau target yang diberikan kepada coach PK adalah lolos ke Piala Dunia 2030, bukan 2026. Saya jelas tidak te...

Raya Mati Terbunuh dan Kita Adalah Pembunuhnya

Beberapa hari pasca peringatan ke-80 Hari Kemerdekaan RI kita sudah disajikan berbagai berita yang mampu menguras emosi serta menyayat hati kita. Berita-berita yang seolah sudah menjadi makanan sehari-hari kita sebagai WNI. Berita pertama yang mungkin menguras emosi kita sebagai rakyat Indonesia adalah kenaikan beberapa tunjangan yang didapatkan oleh anggota DPR RI yang salah satunya berupa tunjangan rumah mencapai 50 juta rupiah. Apabila ditotal pendapatan sebagai anggota DPR RI mencapai 100 juta rupiah per bulan. Per bulan lho pemirsa, sekali lagi per bulan. Duit sebanyak itu belum tentu bisa kita dapatkan selama setahun penuh. Dari artikel yang saya baca di  Tempo , wakil ketua DPR Adies Kadir mengatakan bahwa Menteri Keuangan yaitu Bu Sri Mulyani merasa iba kepada anggota legislatif sehingga menaikkan beberapa komponen tunjangan. Gimana? Sampai sini udah mulai emosi? Kalau belum mari kita lanjut ke berita selanjutnya. Berita selanjutnya yang menggegerkan masyarakat Indonesia ad...

Negara Ini Tak Layak Untuk Dibenci

Beberapa dari kita mungkin merasa kecewa dengan pemerintah yang berkuasa saat ini. Terkadang kekecewaan dan kemarahan itu sedikit berefek ke rasa cinta tanah air dan nasionalisme kita. Beberapa dari kita mungkin tidak antusias merayakan peringatan ke-80 kemerdekaan RI, beberapa mungkin ogah memasang bendera bahkan banyak juga yang memasang bendera one piece. Saya pun juga termasuk dalam golongan itu. Ya, saya sangat marah dengan kebijakan pemerintah akhir-akhir ini. Tahun ini pun saya tidak punya antusias apa-apa untuk berpartisipasi dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan. Bagi saya, tidak ada yang pantas dirayakan. Rakyat terus ditekan dengan berbagai kebijakan konyol, sementara pejabat justru asik berjoget disaat rakyat tengah menderita. Tapi bukan berarti saya membenci Indonesia. Negeri ini tak bersalah, negeri ini tak layak dibenci. Sayang sekali kalau kita harus membenci negeri ini karena ulah segelintir pejabatnya. Saya selalu ingat kalau Indonesia adalah negara yang indah, neg...

Citra Wajah Yang Sabahable

Di blog  ini , saya sudah pernah menuliskan artikel soal saya yang pernah dikira orang non-muslim karena wajah saya yang memang terlihat kafirable.  Saya tak mau menampik hal itu karena bagaimanapun juga ibu saya sejatinya adalah orang asli Bali yang dulunya beragama Hindu. Tak salah kalau orang yang belum kenal saya mengira kalau saya ini adalah non-muslim atau dalam hal ini hindu. Namun beberapa waktu terakhir, citra hinduable saya bergeser menjadi Sabahable.  Sekedar informasi buat sampeyan, Sabah adalah nama sebuah negeri di Malaysia Timur. Banyak orang Sabah yang merantau atau belajar ke semenanjung Malaya. Sementara itu ketika saya datang ke warung ataupun bertemu orang seringkali yang bersangkutan tanya ke saya " Abang ni dari Sabah kah?" . Saya awalnya kaget mendapatkan pertanyaan seperti itu. Pernah saya mencoba bertanya kenapa orang itu bertanya begitu, dia bilang logat dan wajah saya mirip sama orang Sabah. Bukan satu dua orang yang berkata begitu, sudah ada se...

Warga Pati, Kalian Luar Biasa

Gambar
Siapa sangka, Pati sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang beberapa waktu lalu mendapatkan kesan buruk karena pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya bos rental di Kecamatan Sukolilo kini mendapatkan banyak apresiasi dan dukungan dari hampir seluruh masyarakat Indonesia karena perjuangan rakyatnya dalam melawan kesewenangan Bupatinya sendiri. Demonstrasi masyarakat Pati untuk menuntut Bupati Pati, Pak Sudewo mundur dari jabatannya itu berlangsung kemarin 13 Agustus 2025. Demonstrasi ini adalah kelanjutan dari aksi protes yang sebelumnya sudah digelar masyarakat Pati untuk menolak kenaikan PBB-P2 sebesar 250%. Masyarakat Pati berdemo ( sumber gambar : detik.com ) Rencana demonstrasi ini mendapat dukungan dari banyak kalangan. Banyak warga Pati yang merantau kembali ke Pati untuk mengikuti demonstrasi, bahkan ada yang bukan warga Pati juga ikut demonstrasi sebagai wujud solidaritas sesama warga negara. Tidak ada yang salah bagi warga non-Pati untuk turut serta dalam demonstrasi ini. Berdem...

Membahas Soal Manuver LMKN Yang Semakin Wagu

Belum lama ini media masa dipenuhi berita soal salah satu waralaba restoran di Indonesia yang tersandung masalah royalti karena memutar musik di gerai-gerainya. Pada akhirnya kasus ini berakhir damai dan waralaba restoran tersebut bersedia membayar uang royalti sebesar 2,2 Milyar rupiah kepada SELMI. SELMI sendiri adalah Sentra Lisensi Musik Indonesia yang merupakan salah satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Akibat adanya peristiwa tadi, banyak kafe dan restoran yang sebelumnya sering memutar musik  kini menggunakan cara lain sebagai cara untuk menghibur pengunjung restoran yang salah satunya adalah memutar suara burung, alam ataupun suara lain yang intinya tidak ada unsur musiknya. Apakah kemudian masalah selesai? Tidak juga.  Dilansir dari  Detik.com  Komisioner LMKN Bidang Lisensi dan Kolekting, Jhonny W. Maukar mengatakan bahwa suara burung yang berasal dari perekaman ulang harus membayarkan royalti kepada pihak perekam. Sementara royalti tidak perlu dibayarkan...

Membantah Anggapan Kalau Pengibar Bendera One Piece Adalah Pembenci Negara

Gambar
Beberapa hari lalu saya membeli sekitar 16 bendera one piece untuk saya bagikan kepada warga disekitar rumah saya sekiranya ada yang ingin memasang. Sebelum melanjutkan tulisan ini, saya mempersilahkan jenengan untuk menganggap saya fomo, ikut-ikutan atau apalah itu bagi yang beranggapan begitu. Ya saya akui saya ikut-ikutan. Tapi bukan sekedar ikut-ikutan mengibarkan bendera one piece, lebih dari itu saya juga ikut-ikutan menyuarakan keresahan, kekecewaan dan kekesalan masyarakat terhadap pemerintah. Bendera Merah Putih dan One Piece yang sempat terpasang di Desa Ngabeyan Bendera itu dipasang pada hari Minggu, 3 Agustus 2025 oleh rekan-rekan pemuda di lingkungan saya yang dipimpin oleh bapak saya ( yang kebetulan bapak saya adalah ketua RW ). Tapi jangan salah, kami tetap memasang bendera merah-putih sebagaimana kebiasaan setiap agustus. Tapi dibawah bendera merah putih itu ada tambahan bendera one piece. Kami tak akan senaif itu untuk meletakkan merah putih di bawah simbol lain. Inga...

Obrolan di YIA Yang Berujung Sungkan dan Merasa Menuduh Orang Lain Gak Mampu

‎Suatu hari saya harus melakukan perjalanan ke rumah nenek saya ke Bali. Karena ngejar waktu saya putuskan buat melakukan perjalanan via udara. Seperti biasa, saya selalu naik Lion Air kalau ke Bali entah itu dari Bandara Adi Soemarmo maupun dari Bandara Internasional Yogyakarta. Kebetulan waktu itu saya memutuskan terbang dari YIA karena harga tiketnya lebih murah ( Kalau ini sih gak pasti, kadang dari Solo lebih murah kadang dari YIA yang lebih murah ). ‎Sambil menunggu check in saya duduk-duduk dulu di dekat konter check-in sambil main handphone. Tak lama kemudian datang rombongan sekeluarga yang terdiri dari Bapak, Ibu dan kedua anaknya duduk di dekat saya. Sebagai seseorang yang menjunjung tinggi keramah tamahan saya langsung melemparkan senyum kepada mereka yang dibalas senyum juga oleh bapaknya. Gak lama kemudian bapaknya bertanya kepada saya, "Mas orang Bali ya?" ‎Saya bisa menebak kenapa beliau bertanya begitu, kebetulan saya mengenakan jersey Bali United. ‎"Say...

Sekedar Nostalgia Masa Sekolah : One Plant

Gambar
Banyak orang yang berkata kalau masa sekolah paling indah ialah saat masa SMA/K. Agaknya saya juga menyetujui pendapat itu. Bagi saya pribadi, masa paling berkesan memang saat saya berada di SMK. Bukan,,,bukan,,,ini bukan soal percintaan atau asmara. Melainkan soal perkawanan. Masa SMK saya memang tidak pernah dihiasi oleh bab asmara berbeda dengan kebanyakan kawan-kawan saya. Personil One Plant saat kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropis tahun 2016 Saya masuk ke SMK pertanian. Sejak awal masuk, saya sudah yakin 100% diterima. Lha gimana enggak? NEM saya saat itu adalah 31,1 dari 40. Disaat teman lain yang NEMnya sama dengan saya berebut masuk ke sekolah lain yang tingkat gengsinya lebih tinggi seperti SMK Negeri 2 Klaten saya dengan mantap memilih SMK N 1 Trucuk jurusan pertanian sebagai pelabuhan baru pasca lulus SMP. Alhasil sejak mendaftar saya sudah bisa dipastikan diterima. Asal Usul One Plant Saat daftar ulang, nama saya masuk dalam daftar siswa kelas X ...

Jadi Suporter Bola Itu Banyak Hal Yang Dikhawatirkan : Mulai Dari Nggak Berani Pakai Jersey Kebangaan di Kota Orang Sampai Was-was Timnya Pindah Homebase

Belasan tahun sudah saya menjadi suporter sepakbola tepatnya sejak tahun 2007, selama belasan tahun itu pula saya sering memperhatikan dinamika sepakbola Indonesia khususnya di dunia persuporterannya. Sepakbola memang tidak bisa dipisahkan dari suporter. Sepakbola bisa lebih berasa berwarna dan asik dinikmati berkat aksi suporter yang sering memperlihatkan koreografi dan nyanyian dari tribun. Tanpa suporter, sepakbola bakalan terasa lebih hambar. Tim yang saya dukung sejak 2007 adalah Persis Solo. Berasal dari Klaten membuat saya mudah untuk menjangkau Kota Solo sehingga turut juga jatuh cinta kepada tim asal kota tersebut. Entah sudah berapa puluh kali saya nonton bola di Manahan. Yang jelas saya hampir mengikuti setiap dinamika yang menerpa tim Persis Solo mulai dari era Liga Djarum, tercecer di papan bawah divisi utama sampai hampir degradasi ke Divisi 1, sempat mengalami dualisme, kompetisi yang dibekukan, era Liga 2 hingga sekarang Persis Solo berkompetisi di kasta tertinggi perse...

Mengupas Beberapa Pertanyaan Yang Pasti Anda Dapatkan Kalau Jadi TKI di Malaysia

Terkadang setelah kita memutuskan untuk bekerja di luar negeri, akan ada beberapa pertanyaan yang datang ke kita entah itu dari kawan, kenalan hingga keluarga sendiri. Pertanyaannya pun beragam mulai dari yang serius dah benar-benar butuh untuk kita jawab hingga beberapa pertanyaan nyeleneh yang sebenarnya gak penting-penting banget buat kita jawab. Nah untuk itu akan saya kupas beberapa pertanyaan yang akan njenengan dapatkan kalau semisal jadi TKI di Malaysia 1. Kenapa Malaysia? Kan Gajinya Nggak Segede Jepang Ini adalah pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika kawan-kawan saya tau kalau saya bakal ke Malaysia buat jadi TKI. Rata-rata pertanyaan yang datang adalah soal gaji. Memang harus diakui kalau gaji TKI Jepang dan Malaysia bisa dibilang bumi dengan langit. Dilansir dari  Antara  gaji TKI di angka 24-30 juta per bulan. Jauh dari gaji TKI di Malaysia yang kisaran 6-8 juta per bulan. Tapi memang ada beberapa kawan saya yang sengaja ke Malaysia dulu untuk bekerja dan me...

Heboh Soal Hubungan Dengan Israel : Pak Prabowo Harus Lebih Banyak Belajar Dalam Hal Pemilihan Kalimat

Sekali lagi media sosial kembali dihebohkan dengan statement dari pejabat publik yang memicu kontroversi. Kali ini pelakunya adalah orang tertinggi di negeri ini, Pak Prabowo Subianto. Dalam pertemuannya dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pak Prabowo mengungkapkan kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel jika negara tersebut bersedia mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina (  sumber Tempo  ) Sebagai dampak dari kebijakan two state solutions , sebenarnya statement ini gak keliru-keliru amat. Justru inilah kelanjutan dan kebijakan itu dengan menghargai hak dari kedua negara salah satunya dengan berhubungan diplomatik. Namun sayangnya dari kacamata saya pribadi, pernyataan Pak Prabowo ini masih terlalu dini untuk diungkapkan. Dalam beberapa waktu terakhir, Israel masih gencar melakukan serangan ke wilayah Palestina hingga menimbulkan korban baik luka maupun jiwa. Belum ada tanda-tanda kalau Israel akan mengakui ...

Mempertanyakan Soal PSSI Yang Lebih Serius Menggagas Turnamen Pra-musim Daripada Piala Indonesia

Sudah bertahun-tahun kompetisi Piala Indonesia tidak pernah digelar lagi oleh PSSI. Terkahir kali PSSI menggelar Piala Indonesia adalah tahun 2018 yang kemudian molor hingga pertengahan tahun 2019 karena harus "mengalah" dengan penyelenggaraan Piala Presiden 2019. Dari sini kita bisa tau bagaimana ketidakseriusan PSSI dalam mengurus Piala Indonesia dan lebih mementingkan Piala Presiden. Padahal Piala Presiden hanyalah sebuah kompetisi pra-musim, bukan kompetisi domestik resmi seperti Piala Indonesia yang memperebutkan slot ke kompetisi Asia. Saya cukup tertarik dengan Piala Indonesia. Salah satu alasan saya adalah hanya di Piala Indonesia saya bisa melihat tim-tim dari kasta bawah di Indonesia bisa bertemu dengan tim-tim kasta atas dalam sebuah kompetisi resmi. Selain itu pertemuan tim besar dengan tim kecil berpotensi memunculkan sebuah kejutan dimana tim yang berkompetisi di kasta yang lebih tinggi bisa saja mengalahkan tim yang berkompetisi di kasta di bawahnya. Pada Piala...

Sehari Dibuat Dua Kali Kecewa

Kemarin siang saya benar-benar dibuat kaget, kecewa dan marah ketika mendapatkan berita bahwa RUU TNI telah disahkan menjadi UU. Sekali lagi, DPR yang katanya adalah perwakilan rakyat nyatanya tuli dan buta tidak mau mendengarkan dan menyimak suara rakyat. Entah berapa kali saya dan beberapa kawan saya misuh-misuh kemarin. Saya juga tidak tau apakah itu akan merusak puasa saya dan kawan-kawan. Biarlah itu menjadi hak tuhan dalam menilai, intinya kita misuh karena reformasi yang telah diperjuangkan oleh generasi sebelum kami telah dirusak oleh segelintir orang yang ingin mengembalikan dwifungsi ABRI. Sorenya adalah pertandingan Timnas Indonesia menghadapi Australia dalam lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga itu menjadi debut Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia. Saya yang sebelumnya dibuat kecewa oleh PSSI karena pemecatan STY mulai memberikan harapan ke Kluivert. Saya berharap dia mampu membawa Indonesia ke Piala Dunia. Sudah jatuh tertimpa tangga. Lagi-lagi saya di...

Menahan Lapar dan Haus Saat Berpuasa Itu Mudah, Yang Susah Itu Menahan Misuh ke Pemerintah

Entah kenapa intensitas saya misuh ke pemerintah makin meningkat beberapa waktu terakhir. Beberapa kawan mengatakan kalau saya sering misuh karena rezim yang berkuasa saat ini bukan merupakan pilihan saya saat Pilpres 2024 lalu. Tapi pendapat itu saya bantah, sejak pelantikan Pak Prabowo saya sudah berniat untuk menjadi lebih netral dengan cara melihat program pemerintah, mendukung bila hal itu positif dan mengkritik jika hal itu negarif. Sayangnya beberapa waktu terakhir pemerintah lebih layak untuk dikritik bahkah dipisuhi. Bukan tanpa alasan, beberapa kebijakan pemerintah sejak Pak Prabowo dilantik memang terkesan konyol mulai dari efisiensi di beberapa sektor, pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan dan rencana DPR untuk merevisi UU TNI yang membuka peluang kembalinya dwifungsi ABRI yang pernah terjadi pada rezim orde baru. Kebijakan terakhir ini benar-benar membuat berang banyak pihak. Bayangkan pada tahun 1998 ribuan mahasiswa bersatu untuk menyingkirkan sistem ini dari neg...

Beragam Kekonyolan Pemerintah Dalam Menanggapi Masalah dan Protes Masyarakat

Gambar
Tahun 2025 baru memasuki bulan kedua. Tetapi dalam dua bulan ini masyarakat sudah dibuat gusar dengan berbagai tingkah dan polah pemerintah negeri ini. Berbagai permasalahan menerpa sehingga memunculkan gelombang protes dari masyarakat hingga memunculkan berbagai tagar seperti #kaburajadulu hingga #indonesiagelap di media sosial. Bukannya memunculkan solusi, pejabat pemerintahan justru mengeluarkan statement yang bisa dibilang blass ra masok. Beberapa statement tadi sampai masuk ke media massa. Dalam beberapa waktu terakhir saya sudah sampai pada tahap dimana membaca berita bukan untuk mendapatkan berita "pemerintah sedang kerja apa" tetapi "kekonyolan apa lagi yang dibuat oleh pemerintah". Berikut beberapa diantaranya yang saya anggap betul-betul konyol. 1. Prabowo Mengatakan "Ndasmu" Kepada Pengkritiknya Pada saat sedang berpidato dalam perayaan HUT Ke-17 Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto menyinggung orang-orang yang mengkritiknya dalam ber...

Belajar Dari Perdamaian Trah Mataram Dalam Ranah Sepak Bola

Kemenangan PSIM Yogyakarta atas PSPS Riau senin lalu memastikan Laskar Mataram mendapatkan satu tiket promosi ke Liga 1 2025/2026. Brajamusti, The Maident dan kelompok suporter lainnya menyambut hal ini dengan meriah hingga konvoi di jalanan Kota Yogyakarta. Wajar saja pendukung PSIM melakukan ini, mereka telah menunggu saat ini sangat lama. Setelah terakhir kali bermain di kasta tertinggi musim 2006 PSIM hanya bisa berkutat di kasta kedua. Sebenarnya PSIM hampir promosi di tahun 2021, namun sayangnya di perebutan tiket promosi terakhir PSIM kalah oleh Dewa United. Alhasil PSIM harus kembali berlaga di kasta kedua dan baru bisa promosi tahun ini menyusul Persis Solo dan PSS Sleman yang sebelumnya sudah berada di Liga 1. Di balik konvoi meriah pendukung PSIM ada pemandangan menarik terlihat. Ternyata selain suporter PSIM yang merayakan promosinya PSIM turut serta juga suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Kita tau, hubungan antara suporter Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman seri...

Tentang Trend #KaburAjaDulu dan Alasan Kenapa Saya Nggak Pengen Ikutan

Namanya juga kehidupan bernegara, pasti ada aja dinamikanya. Dan dinamika kehidupan bernegara beberapa waktu terakhir semakin membuat gusar beberapa orang. Mulai dari penunjukkan staf khusus presiden dan menteri yang entah apa gunanya, kelangkaan gas elpiji di beberapa daerah hingga menimbulkan korban jiwa, efisiensi anggaran yang justru menyusahkan banyak pihak dan beberapa isu lain semakin membuat orang enggan untuk tinggal lebih lama lagi di Indonesia sehingga memunculkan tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Saya nggak bisa berkomentar banyak soal tagar ini. Saya memang menganggap bahwa situasi politik Indonesia beberapa waktu terakhir bener-bener kacau, tapi di sisi lain saya masih mencintai Indonesia. Dalam benak saya berpikir, Indonesia tidak salah dan yang salah adalah pemerintahnya. Meski demikian saya juga nggak bisa menyalahkan orang yang ingin meninggalkan Indonesia untuk mencari penghidupan yang lebih layak di negara lain. Toh setiap orang memiliki pendapat masing-masing, d...

Catatan Perjalanan : Mencoba Naik Kereta Api Murah Dari Klaten ke Malang

Kalau kita mencari kereta api dari Klaten ke Malang yang muncul hanya sedikit sekali pilihan. Palingan ya cuma ada Malioboro Ekspres untuk pilihan keberangkatan siang dari Klaten dan Kertanegara yang berangkat malam dari Klaten. Selain itu juga ada Malabar itupun berhenti di Klaten cuma ke arah timurnya saja, sementara arah baratnya Malabar berjalan langsung di Stasiun Klaten. Sesekali Gajayana Tambahan juga berhenti Klaten pas musim liburan tiba. Tarif termurah untuk saat ini berada di angka 270 ribu untuk kelas Ekonomi. Pada saat artikel ini dibuat, baik Kertanegara maupun Malioboro Ekspres sama-sama menggunakan rangkaian New Image 2016 untuk kelas Ekonominya. Tapi beberapa waktu lalu, saya mencoba naik kereta api dari Klaten ke Malang dengan sistem transit dan hanya menghabiskan biaya tiket 95 ribu saja. Lho kok bisa? Ya bisa dong. Karena kereta yang saya naiki adalah kereta ekonomi subsidi. Kebetulan sekali waktu itu saya ada acara di Malang. Awalnya saya pikir mau naik bus ekonomi...

Rudi Gendut dan Kepolosannya Dalam Obrolan Yang Senantiasa Menghibur

Nama aslinya Rudi. Tapi kawan-kawan sepekerjaan saya biasa memanggilnya dengan sebutan "Gendut" karena memang perawakannya menunjukkan itu. Asalnya dari Kediri. Orangnya rajin dan hobi cocok tanam. Saking hobinya cocok tanam, orang Indonesia yang satu tempat kerja dengan saya sampai bisa swasembada lombok dan sayuran karena saking banyaknya jenis tanaman yang dia tanam. Apa saja yang dia tanam, pasti selalu bisa dipanen sehingga menekan pengeluaran kami untuk beli sayur. Mas Gendut ini orangnya lucu. Kelucuan ini muncul karena kepolosannya. Sesekali kami dibuat tertawa karena itu. Untuk itu, saya rangkum sedikit beberapa obrolan saya dengan mas Gendut yang mungkin menarik dan lucu karena kepolosannya. 1. Salah Paham Michael Jackson Sore itu setelah pulang kerja Saya lagi istirahat di  cakruk  belakang asrama. Saya lagi nonton video soal Michael Jackson dari YouTube sampai tiba-tiba Mas Gendut menyela " Nonton opo, Mas Halby?" Tanya Mas Gendut ke saya. "Iki mas ...

MotoGP dan Sebuah Renungan Waktu Yang Cepat Berlalu

Saya sebenarnya bukanlah fans fanatik MotoGP. Kadang hanya sesekali mengikuti beritanya. Bahkan saya sendiri tidak punya rider  khusus yang saya favoritkan. Sesekali saya dukung Casey Stoner, sesekali Jorge Lorenzo, kadang Valentino Rossi, pas SMK lebih suka dukung Marquez dan kini saya gak tau dukung siapa. Intinya ngikutin perkembangannya dan sesekali nonton siaran langsung balapannya. Kalau diibaratkan fans klub Premier League, saya ini adalah seseorang yang tiba-tiba mendukung Manchester City karena lagi bagus-bagusnya, setelah ngampas, ya udah gak dukung lagi. Begitulah saya dalam MotoGP, pokok e rider seng berpotensi menang bakalan tak dukung . Sejak kecil saya sudah tau MotoGP. Mungkin sekitar umur 6-7 tahunan karena waktu itu baru masuk SD. Seperti halnya anak-anak seusia saya kala itu, pembalap yang saya favoritkan tentunya adalah Valentino Rossi. Siapa sih yang nggak kenal Rossi? Saking terkenalnya Rossi, istilah "Nonton MotoGP" berubah menjadi "Nonton Rossi....