Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Jadi Suporter Bola Itu Banyak Hal Yang Dikhawatirkan : Mulai Dari Nggak Berani Pakai Jersey Kebangaan di Kota Orang Sampai Was-was Timnya Pindah Homebase

Belasan tahun sudah saya menjadi suporter sepakbola tepatnya sejak tahun 2007, selama belasan tahun itu pula saya sering memperhatikan dinamika sepakbola Indonesia khususnya di dunia persuporterannya. Sepakbola memang tidak bisa dipisahkan dari suporter. Sepakbola bisa lebih berasa berwarna dan asik dinikmati berkat aksi suporter yang sering memperlihatkan koreografi dan nyanyian dari tribun. Tanpa suporter, sepakbola bakalan terasa lebih hambar. Tim yang saya dukung sejak 2007 adalah Persis Solo. Berasal dari Klaten membuat saya mudah untuk menjangkau Kota Solo sehingga turut juga jatuh cinta kepada tim asal kota tersebut. Entah sudah berapa puluh kali saya nonton bola di Manahan. Yang jelas saya hampir mengikuti setiap dinamika yang menerpa tim Persis Solo mulai dari era Liga Djarum, tercecer di papan bawah divisi utama sampai hampir degradasi ke Divisi 1, sempat mengalami dualisme, kompetisi yang dibekukan, era Liga 2 hingga sekarang Persis Solo berkompetisi di kasta tertinggi perse...

Mengupas Beberapa Pertanyaan Yang Pasti Anda Dapatkan Kalau Jadi TKI di Malaysia

Terkadang setelah kita memutuskan untuk bekerja di luar negeri, akan ada beberapa pertanyaan yang datang ke kita entah itu dari kawan, kenalan hingga keluarga sendiri. Pertanyaannya pun beragam mulai dari yang serius dah benar-benar butuh untuk kita jawab hingga beberapa pertanyaan nyeleneh yang sebenarnya gak penting-penting banget buat kita jawab. Nah untuk itu akan saya kupas beberapa pertanyaan yang akan njenengan dapatkan kalau semisal jadi TKI di Malaysia 1. Kenapa Malaysia? Kan Gajinya Nggak Segede Jepang Ini adalah pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika kawan-kawan saya tau kalau saya bakal ke Malaysia buat jadi TKI. Rata-rata pertanyaan yang datang adalah soal gaji. Memang harus diakui kalau gaji TKI Jepang dan Malaysia bisa dibilang bumi dengan langit. Dilansir dari  Antara  gaji TKI di angka 24-30 juta per bulan. Jauh dari gaji TKI di Malaysia yang kisaran 6-8 juta per bulan. Tapi memang ada beberapa kawan saya yang sengaja ke Malaysia dulu untuk bekerja dan me...

Heboh Soal Hubungan Dengan Israel : Pak Prabowo Harus Lebih Banyak Belajar Dalam Hal Pemilihan Kalimat

Sekali lagi media sosial kembali dihebohkan dengan statement dari pejabat publik yang memicu kontroversi. Kali ini pelakunya adalah orang tertinggi di negeri ini, Pak Prabowo Subianto. Dalam pertemuannya dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pak Prabowo mengungkapkan kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel jika negara tersebut bersedia mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina (  sumber Tempo  ) Sebagai dampak dari kebijakan two state solutions , sebenarnya statement ini gak keliru-keliru amat. Justru inilah kelanjutan dan kebijakan itu dengan menghargai hak dari kedua negara salah satunya dengan berhubungan diplomatik. Namun sayangnya dari kacamata saya pribadi, pernyataan Pak Prabowo ini masih terlalu dini untuk diungkapkan. Dalam beberapa waktu terakhir, Israel masih gencar melakukan serangan ke wilayah Palestina hingga menimbulkan korban baik luka maupun jiwa. Belum ada tanda-tanda kalau Israel akan mengakui ...

Mempertanyakan Soal PSSI Yang Lebih Serius Menggagas Turnamen Pra-musim Daripada Piala Indonesia

Sudah bertahun-tahun kompetisi Piala Indonesia tidak pernah digelar lagi oleh PSSI. Terkahir kali PSSI menggelar Piala Indonesia adalah tahun 2018 yang kemudian molor hingga pertengahan tahun 2019 karena harus "mengalah" dengan penyelenggaraan Piala Presiden 2019. Dari sini kita bisa tau bagaimana ketidakseriusan PSSI dalam mengurus Piala Indonesia dan lebih mementingkan Piala Presiden. Padahal Piala Presiden hanyalah sebuah kompetisi pra-musim, bukan kompetisi domestik resmi seperti Piala Indonesia yang memperebutkan slot ke kompetisi Asia. Saya cukup tertarik dengan Piala Indonesia. Salah satu alasan saya adalah hanya di Piala Indonesia saya bisa melihat tim-tim dari kasta bawah di Indonesia bisa bertemu dengan tim-tim kasta atas dalam sebuah kompetisi resmi. Selain itu pertemuan tim besar dengan tim kecil berpotensi memunculkan sebuah kejutan dimana tim yang berkompetisi di kasta yang lebih tinggi bisa saja mengalahkan tim yang berkompetisi di kasta di bawahnya. Pada Piala...

Sehari Dibuat Dua Kali Kecewa

Kemarin siang saya benar-benar dibuat kaget, kecewa dan marah ketika mendapatkan berita bahwa RUU TNI telah disahkan menjadi UU. Sekali lagi, DPR yang katanya adalah perwakilan rakyat nyatanya tuli dan buta tidak mau mendengarkan dan menyimak suara rakyat. Entah berapa kali saya dan beberapa kawan saya misuh-misuh kemarin. Saya juga tidak tau apakah itu akan merusak puasa saya dan kawan-kawan. Biarlah itu menjadi hak tuhan dalam menilai, intinya kita misuh karena reformasi yang telah diperjuangkan oleh generasi sebelum kami telah dirusak oleh segelintir orang yang ingin mengembalikan dwifungsi ABRI. Sorenya adalah pertandingan Timnas Indonesia menghadapi Australia dalam lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga itu menjadi debut Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia. Saya yang sebelumnya dibuat kecewa oleh PSSI karena pemecatan STY mulai memberikan harapan ke Kluivert. Saya berharap dia mampu membawa Indonesia ke Piala Dunia. Sudah jatuh tertimpa tangga. Lagi-lagi saya di...

Menahan Lapar dan Haus Saat Berpuasa Itu Mudah, Yang Susah Itu Menahan Misuh ke Pemerintah

Entah kenapa intensitas saya misuh ke pemerintah makin meningkat beberapa waktu terakhir. Beberapa kawan mengatakan kalau saya sering misuh karena rezim yang berkuasa saat ini bukan merupakan pilihan saya saat Pilpres 2024 lalu. Tapi pendapat itu saya bantah, sejak pelantikan Pak Prabowo saya sudah berniat untuk menjadi lebih netral dengan cara melihat program pemerintah, mendukung bila hal itu positif dan mengkritik jika hal itu negarif. Sayangnya beberapa waktu terakhir pemerintah lebih layak untuk dikritik bahkah dipisuhi. Bukan tanpa alasan, beberapa kebijakan pemerintah sejak Pak Prabowo dilantik memang terkesan konyol mulai dari efisiensi di beberapa sektor, pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan dan rencana DPR untuk merevisi UU TNI yang membuka peluang kembalinya dwifungsi ABRI yang pernah terjadi pada rezim orde baru. Kebijakan terakhir ini benar-benar membuat berang banyak pihak. Bayangkan pada tahun 1998 ribuan mahasiswa bersatu untuk menyingkirkan sistem ini dari neg...

Beragam Kekonyolan Pemerintah Dalam Menanggapi Masalah dan Protes Masyarakat

Gambar
Tahun 2025 baru memasuki bulan kedua. Tetapi dalam dua bulan ini masyarakat sudah dibuat gusar dengan berbagai tingkah dan polah pemerintah negeri ini. Berbagai permasalahan menerpa sehingga memunculkan gelombang protes dari masyarakat hingga memunculkan berbagai tagar seperti #kaburajadulu hingga #indonesiagelap di media sosial. Bukannya memunculkan solusi, pejabat pemerintahan justru mengeluarkan statement yang bisa dibilang blass ra masok. Beberapa statement tadi sampai masuk ke media massa. Dalam beberapa waktu terakhir saya sudah sampai pada tahap dimana membaca berita bukan untuk mendapatkan berita "pemerintah sedang kerja apa" tetapi "kekonyolan apa lagi yang dibuat oleh pemerintah". Berikut beberapa diantaranya yang saya anggap betul-betul konyol. 1. Prabowo Mengatakan "Ndasmu" Kepada Pengkritiknya Pada saat sedang berpidato dalam perayaan HUT Ke-17 Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto menyinggung orang-orang yang mengkritiknya dalam ber...

Belajar Dari Perdamaian Trah Mataram Dalam Ranah Sepak Bola

Kemenangan PSIM Yogyakarta atas PSPS Riau senin lalu memastikan Laskar Mataram mendapatkan satu tiket promosi ke Liga 1 2025/2026. Brajamusti, The Maident dan kelompok suporter lainnya menyambut hal ini dengan meriah hingga konvoi di jalanan Kota Yogyakarta. Wajar saja pendukung PSIM melakukan ini, mereka telah menunggu saat ini sangat lama. Setelah terakhir kali bermain di kasta tertinggi musim 2006 PSIM hanya bisa berkutat di kasta kedua. Sebenarnya PSIM hampir promosi di tahun 2021, namun sayangnya di perebutan tiket promosi terakhir PSIM kalah oleh Dewa United. Alhasil PSIM harus kembali berlaga di kasta kedua dan baru bisa promosi tahun ini menyusul Persis Solo dan PSS Sleman yang sebelumnya sudah berada di Liga 1. Di balik konvoi meriah pendukung PSIM ada pemandangan menarik terlihat. Ternyata selain suporter PSIM yang merayakan promosinya PSIM turut serta juga suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Kita tau, hubungan antara suporter Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman seri...

Tentang Trend #KaburAjaDulu dan Alasan Kenapa Saya Nggak Pengen Ikutan

Namanya juga kehidupan bernegara, pasti ada aja dinamikanya. Dan dinamika kehidupan bernegara beberapa waktu terakhir semakin membuat gusar beberapa orang. Mulai dari penunjukkan staf khusus presiden dan menteri yang entah apa gunanya, kelangkaan gas elpiji di beberapa daerah hingga menimbulkan korban jiwa, efisiensi anggaran yang justru menyusahkan banyak pihak dan beberapa isu lain semakin membuat orang enggan untuk tinggal lebih lama lagi di Indonesia sehingga memunculkan tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Saya nggak bisa berkomentar banyak soal tagar ini. Saya memang menganggap bahwa situasi politik Indonesia beberapa waktu terakhir bener-bener kacau, tapi di sisi lain saya masih mencintai Indonesia. Dalam benak saya berpikir, Indonesia tidak salah dan yang salah adalah pemerintahnya. Meski demikian saya juga nggak bisa menyalahkan orang yang ingin meninggalkan Indonesia untuk mencari penghidupan yang lebih layak di negara lain. Toh setiap orang memiliki pendapat masing-masing, d...

Catatan Perjalanan : Mencoba Naik Kereta Api Murah Dari Klaten ke Malang

Kalau kita mencari kereta api dari Klaten ke Malang yang muncul hanya sedikit sekali pilihan. Palingan ya cuma ada Malioboro Ekspres untuk pilihan keberangkatan siang dari Klaten dan Kertanegara yang berangkat malam dari Klaten. Selain itu juga ada Malabar itupun berhenti di Klaten cuma ke arah timurnya saja, sementara arah baratnya Malabar berjalan langsung di Stasiun Klaten. Sesekali Gajayana Tambahan juga berhenti Klaten pas musim liburan tiba. Tarif termurah untuk saat ini berada di angka 270 ribu untuk kelas Ekonomi. Pada saat artikel ini dibuat, baik Kertanegara maupun Malioboro Ekspres sama-sama menggunakan rangkaian New Image 2016 untuk kelas Ekonominya. Tapi beberapa waktu lalu, saya mencoba naik kereta api dari Klaten ke Malang dengan sistem transit dan hanya menghabiskan biaya tiket 95 ribu saja. Lho kok bisa? Ya bisa dong. Karena kereta yang saya naiki adalah kereta ekonomi subsidi. Kebetulan sekali waktu itu saya ada acara di Malang. Awalnya saya pikir mau naik bus ekonomi...

Rudi Gendut dan Kepolosannya Dalam Obrolan Yang Senantiasa Menghibur

Nama aslinya Rudi. Tapi kawan-kawan sepekerjaan saya biasa memanggilnya dengan sebutan "Gendut" karena memang perawakannya menunjukkan itu. Asalnya dari Kediri. Orangnya rajin dan hobi cocok tanam. Saking hobinya cocok tanam, orang Indonesia yang satu tempat kerja dengan saya sampai bisa swasembada lombok dan sayuran karena saking banyaknya jenis tanaman yang dia tanam. Apa saja yang dia tanam, pasti selalu bisa dipanen sehingga menekan pengeluaran kami untuk beli sayur. Mas Gendut ini orangnya lucu. Kelucuan ini muncul karena kepolosannya. Sesekali kami dibuat tertawa karena itu. Untuk itu, saya rangkum sedikit beberapa obrolan saya dengan mas Gendut yang mungkin menarik dan lucu karena kepolosannya. 1. Salah Paham Michael Jackson Sore itu setelah pulang kerja Saya lagi istirahat di  cakruk  belakang asrama. Saya lagi nonton video soal Michael Jackson dari YouTube sampai tiba-tiba Mas Gendut menyela " Nonton opo, Mas Halby?" Tanya Mas Gendut ke saya. "Iki mas ...

MotoGP dan Sebuah Renungan Waktu Yang Cepat Berlalu

Saya sebenarnya bukanlah fans fanatik MotoGP. Kadang hanya sesekali mengikuti beritanya. Bahkan saya sendiri tidak punya rider  khusus yang saya favoritkan. Sesekali saya dukung Casey Stoner, sesekali Jorge Lorenzo, kadang Valentino Rossi, pas SMK lebih suka dukung Marquez dan kini saya gak tau dukung siapa. Intinya ngikutin perkembangannya dan sesekali nonton siaran langsung balapannya. Kalau diibaratkan fans klub Premier League, saya ini adalah seseorang yang tiba-tiba mendukung Manchester City karena lagi bagus-bagusnya, setelah ngampas, ya udah gak dukung lagi. Begitulah saya dalam MotoGP, pokok e rider seng berpotensi menang bakalan tak dukung . Sejak kecil saya sudah tau MotoGP. Mungkin sekitar umur 6-7 tahunan karena waktu itu baru masuk SD. Seperti halnya anak-anak seusia saya kala itu, pembalap yang saya favoritkan tentunya adalah Valentino Rossi. Siapa sih yang nggak kenal Rossi? Saking terkenalnya Rossi, istilah "Nonton MotoGP" berubah menjadi "Nonton Rossi....

Bukan Sekedar Laga Biasa

Diantara seluruh pertandingan yang dijalani Persis Solo, melawan PSM Makassar memiliki sesuatu yang spesial tersendiri bagi saya. Mungkin bagi orang lain pertandingan melawan PSM Makassar sama saja rasanya seperti pertandingan lain. Saya sengaja "menspesialkan" laga ini, karena pertandingan sepak bola yang saya tonton langsung pertama kali dalam hidup saya adalah laga Persis Solo melawan PSM Makassar. Kala itu Persis dan PSM bertemu dalam lanjutan Liga Djarum Indonesia 2007 di Stadion Manahan. Saya sebelumnya tidak tau Persis Solo, setau saya sepakbola ya cuma Timnas Indonesia tok. Itupun karena pada tahun itu bertepatan dengan gelaran Piala Asia 2007. Ajakan bapak sore itu merubah pemikiran saya yang saat itu masih berusia 7 tahun.Menaiki motor sampai ke Ngawonggo, dilanjutkan naik bus ke Stadion Manahan dan turun di perempatan Manahan kemudian jalan kaki. Sepanjang jalan saya dibuat takjub dengan konvoi rombongan dengan atribut merah. Sesampainya di Stadion Manahan saya sem...

Terima Kasih STY

Bisa dibilang hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi sebagian besar pendukung Tim Nasional Indonesia karena PSSI memutuskan untuk menyudahi karir Shin Tae-Yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Keputusan ini bisa dibilang aneh dan kontroversial. Pasalnya peforma Tim Nasional Indonesia sejak pertama kali dipegang STY sampai sekarang bisa dibilang meraih banyak peningkatan peforma. Tentu kita ingat sekali ketika pertama kali STY datang ke Tim Nasional Indonesia, kondisi Timnas sangat hancur. Bahkan tak pernah menang sepanjang menjalani laga di kualifikasi Piala Dunia 2022 yang padahal lawan Timnas Indonesia tidak begitu berat. Sampai sekarang saya sendiri tidak bisa melupakan rasa sakit hati ketika Timnas Indonesia dikalahkan Malaysia dengan skor 2-3 di GBK. PSSI yang kala itu dipimpin Iwan Bule langsung bertindak cepat memecat Simon McMenemy dan mendatangkan STY sebagai penggantinya. Awalnya banyak yang meragukan STY apalagi setelah hanya mendapatkan hasil imbang lawan Thailan...

Beragam Transportasi Publik Dari Kota Solo Ke Kota Yogyakarta

Saya agak terkejut ketika postingan saya soal  bus-bus yang melayani rute Solo-Jogja  menjadi salah satu postingan yang banyak dibaca pada tahun 2024. Padahal postingan itu saya buat tahun 2017 yang artinya dalam waktu hampir 8 tahun, masih banyak yang mencari informasi soal bus atau transportasi publik lainnya dari Solo ke Yogyakarta. Oleh karena itu bakalan sedikit saya jabarkan berbagai transportasi umum yang bisa anda naiki dari Solo ke Yogyakarta atau sebaliknya. Btw ini saya sebutkan berurutan dari transportasi yang saya rekomendasikan ya. Jadi ini hanya pendapat pribadi saya, tiap orang tentu berbeda pendapat. 1. KRL Lin Yogyakarta Saya yakin sekali mayoritas pembaca yang tinggal di kawasan yang dilewati KRL Lin Yogyakarta bakalan setuju dengan pendapat saya kalau KRL jadi transportasi pilihan di jalur ini. Tarifnya pun sangat murah. Hanya dengan 8000 rupiah anda sudah bisa naik KRL full trip dari Stasiun Palur ke Stasiun Yogyakarta. Dari Palur, jam pertama KRL menuju Y...

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja

Gambar
sumber gambar : babad.id Terletak di antara Kawasan Surakarta Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepertinya tidak membuat Kabupaten Klaten begitu mudah dikenal. Bahkan kadang-kadang orang yang sering bolak-balik Solo ke Jogja belum tentu mengenal Klaten, padahal kalau bolak-balik kedua kota itu otomatis melewati Klaten. Kecuali kalau orang tersebut benar-benar selo dari Jogja dia ke Gunung Kidul dulu, kemudian masuk Wonogiri, lanjut ke Sukoharjo dan baru masuk ke Solo. Kabupaten Klaten memang tidak seterkenal dua kota yang mengapitnya. Tapi bagaimanapun juga, saya pribadi berpendapat bahwa Klaten lebih layak dijadikan kabupaten tempat tinggal pasca anda pensiun daripada Kota Solo maupun Yogyakarta. Beberapa diantaranya alasan saya : 1. Biaya Hidup Murah Meriah. Percaya gak percaya di Klaten ini masih bisa anda jumpai makanan dengan harga murah. Soto semangkok lengkap dengan suwiran ayam saja bisa dijual dengan harga 6000 bahkan ada yang lebih murah. Mie Ayam harga dibawah 10 ribu pun ...