Heboh Soal Hubungan Dengan Israel : Pak Prabowo Harus Lebih Banyak Belajar Dalam Hal Pemilihan Kalimat
Sekali lagi media sosial kembali dihebohkan dengan statement dari pejabat publik yang memicu kontroversi. Kali ini pelakunya adalah orang tertinggi di negeri ini, Pak Prabowo Subianto. Dalam pertemuannya dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pak Prabowo mengungkapkan kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel jika negara tersebut bersedia mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina ( sumber Tempo )
Sebagai dampak dari kebijakan two state solutions , sebenarnya statement ini gak keliru-keliru amat. Justru inilah kelanjutan dan kebijakan itu dengan menghargai hak dari kedua negara salah satunya dengan berhubungan diplomatik. Namun sayangnya dari kacamata saya pribadi, pernyataan Pak Prabowo ini masih terlalu dini untuk diungkapkan. Dalam beberapa waktu terakhir, Israel masih gencar melakukan serangan ke wilayah Palestina hingga menimbulkan korban baik luka maupun jiwa. Belum ada tanda-tanda kalau Israel akan mengakui kemerdekaan Palestina dalam waktu dekat. Dengan kata lain, pernyataan Pak Prabowo masih terlalu jauh untuk terealisasi.
Saya sih bukan orang yang pinter politik apalagi yang berhubungan dengan negara lain. Tapi kalau boleh ngasih saran ke Pak Prabowo, daripada membicarakan kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel alangkah baiknya fokus pada penyelesaian masalah peperangan yang hingga kini tak kunjung usai. Disaat rakyat Palestina sana masih menderita, sepertinya membicarakan hubungan diplomatik dengan Israel adalah hal yang kurang etis.
Setelah pernyataan Pak Prabowo muncul di berbagai situs berita bahkan hingga mancanegara, beberapa kawan saya dari Malaysia bahkan mempertanyakan hal tersebut kepada saya. Mereka rata-rata bertanya kenapa Presiden RI mengeluarkan pernyataan ini dan kenapa tidak fokus dalam penyelesaian masalah yang ada di depan mata. Beberapa kawan saya dari Indonesia yang kini berada di Malaysia malah lebih ekstrem lagi, mereka menganggap Pak Prabowo tiba-tiba lembek di hadapan Presiden Perancis.
Kalau pendapat saya sih ya, Pak Prabowo ini cuma salah pemilihan kalimat. Saya tau maksud Pak Prabowo ini cuma pengen menegaskan kalau Indonesia masih mendukung solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Sayangnya sekali lagi Pak Prabowo blunder dalam pemilihan kata. Akan lebih baik kalau Pak Prabowo mengutip pernyataan Pak Soekarno saja yang kurang lebihnya "Selama Palestina belum merdeka, selama itulah Indonesia tidak akan pernah mengakui negara bernama Israel." yang secara intinya masih sama namun dibalut dalam kalimat yang lebih tegas bahwa Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Lagipula menurut saya solusi dua negara ini sulit tercapai. Israel seperti tidak ingin menggunakannya sebagai penyelesaian konflik. Berbagai serangan yang membunuh puluhan ribu warga Palestina jelas menunjukkan bahwa Israel ingin menghapus Palestina dari peta dunia. Solusi dua negara seperti sulit dicapai.
Jadi apakah Pak Prabowo salah? Tidak sepenuhnya. Hanya saja dia salah dalam pemilihan kata. Lagipula ini bukan pertama kalinya. Saking seringnya, saya sampai terbiasa mendengar pernyataan-pernyataan aneh dari beliau. Sebagai rakyat bisa apa? Ya cuma diam sambil mbatin "Hari-hari disuguhi berita lucu dari pemerintah"
Komentar
Posting Komentar