Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Sekedar Celotehan

Gambar
Hubungan antara Persis Solo dan PSIM Yogyakarta sedang memanas. Pasalnya PSIM meminati gelandang lincah Persis Solo, Agus Nugroho ( 24 tahun ) untuk mengisi kekosongan lini tengah setelah PSIM menjual Tri Widodo ( 31 tahun ) ke Muang Thong United. Namun, Persis Solo menolaknya. Pasalnya, tenaga Agus masih sangat diperlukan oleh tim yang bermarkas di Stadion Manahan, Solo tersebut. Persis juga dituntut untuk melaju ke babak semifinal Asia Champions League sehingga sangat tidak mungkin Persis Solo melepas Agus ke PSIM. Padahal jika Persis bersedia melepas Agus ke skuat Laskar Mataram, Persis Solo akan mendapat biaya transfer sebesar 7,5 Milyar Rupiah dari PSIM. Lagipula, Agus tidak ingin hengkang dari Persis. Agus sudah punya ikatan batin yang sangat kuat dengan Kota Solo, Stadion Manahan, hingga kelompok suporter Persis Solo ( Pasoepati dan Casual B6 ). Hal ini membuat manajemen PSIM pusing dan suporter PSIM kesal. Puncaknya, saat pertandingan lamjutan Liga Super Indonesia antara P

Coklat Payung Yang Mencekik

Gambar
Sore itu sambil menunggu waktu berbuka, Saya sengaja ke alfamart untuk membeli coklat payung. Bukan tanpa alasan saya membelinya, karena saya membeli coklat payung tersebut untuk menyelesaikan tugas MOS yang menuntut untuk membawa coklat payung. Sampai di parkiran, saya memarkirkan motor langsung masuk dan mencari - cari coklat yang akan saya beli. 5 menitan saya mencari, ternyata hasilnya NIHIL. Saya pun bertanya kepada petugasnya, "Mas, ada coklat payung?" Tanya Saya. "Oh, ada dek. Tapi harganya mahal." Jawabnya. Wah, dikira saya kagak punya duit apa? Karena kesal, saya mengambil 3 sekaligus. Niat awal hanya membeli satu. Sesampainya di kasir, saya memberikan coklat tersebut ke mbak kasir untuk membayar. Jlebb, saya terdiam. Bagaimana tidak? Harga 1 coklat payung mencapai harga 8000 rupiah. Saya pikir, 1 batangnya hanya 3000 / 4000. Jadilah, uang saya cuma 30000. Dan tidak jadi membeli es untuk berbuka puasa. Sial, ternyata MOS juga memerlukan peng

Tentang Demo Supir Taksi

Hari ini, 22 Maret 2015 para supir taksi di DKI mengadakan demo besar - besaran. Alasannya cukup bisa dilogika, yaitu penghasilan mereka turun dengan diadakannya transportasi online. Tapi, dari berbagai sumber media mengatakan bahwa demo ini merugikan warga DKI tapi justru menguntungkan para driver ojek online. Bisa dilihat di Kompas . Hlo? Kok bisa? Begini. Yang namanya para supir yang mogok, yang dirugikan pasti para penumpangnya. Bukan hanya penumpang dari supir yang bersangkuan, tapi dari pengguna sarana transportasi yang lain. Bus yang mau melintas pun kena lemparan batu oknum tak bertanggung jawab. Ada pula bus trans jakarta yang jarak antar bus cukup jauh sehingga sampai di haltenya lama. Kalau begini, bukannya malah menambah citra buruk para supir taksi. Yang rugi siapa? Supir juga ikut kena juga kan? Yang menguntungkan, tentulah driver ojek online. Mereka mendapat pesanan 2 kali lipat karena banyak angkutan yang tidak jalan. Entah itu karena demo atau takut dengan mas

Selamat Datang di Indonesia

Selamat datang di Indonesia, dimana pejabat yang anti korupsi dan mampu mengatasi masalah banjir justru dihujat. Selamat datang di Indonesia, dimana anak presiden yang jualan martabak dikira pencitraan. Selamat datang di Indonesia, dimana seorang gubernur yang hebat justru dipersulit untuk maju di pemilihan tahun depan. Selamat datang di Indonesia, ada bupati yang mengkonsumsi narkoba. Selamat datang di Indonesia, seorang remaja alay mengacungkan jari tengah ke arah pahlawan nasionalnya sendiri. Selamat datang di Indonesia, pejabat yang blusukan dikira pencitraan. Selamat datang di Indonesia, tayangan kartun dilarang tapi tayangan sinetron gak bermutu masih saja tayang di dunia pertelevisian kita. Selamat datang di Indonesia, jam belajar 07.00 - 16.25 tapi kagak ada yang tambah pinter, justru yang bego makin banyak. Selamat datang di Indonesia, kita mengkritik dikira mencemarkan nama baik. Selamat datang di Indonesia, anak SD udah pada pacaran. Selamat datang di Ind