Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Dialog KIP

Gambar
KIP atau Kartu Indonesia Pintar adalah sebuah kartu yang diperuntukan bagi kalangan pelajar yang kurang mampu. Tetapi bagi Saya dan kawan saya, KIP adalah sebuah bukti kalau pemegangnya adalah orang pandai / pintar. Seperti kisah dibawah ini. Siang itu, saya dan kawan sekelas saya beristirahat di dekat lapangan tenis sekolah setelah menjalani kegiatan praktek di lahan ( Saya siswa jurusan ATPH ). Kami beristirahat sambil bercengkerama. Tiba - tiba kawan saya sebut saja Gepeng bertanya kepada saya, " Wes entuk KIP rung kowe? ( Sudah dapat KIP belum kamu? )" Tanyanya kepada saya. " Hurung, hla KIP ameh dinggo opo?  ( Belum, hla KIP mau untuk apa? )" Jawab saya sambil balik tanya. " Oh, berarti kowe wong pekok. ( Oh, berarti kamu orang bodoh )" Sahutnya. " Coeg, hla kok malah mekok - mekokne. Opo kowe rumongso pinter ye? ( Coeg, malah bodoh - bodohin. Apa kamu ngerasa pinter? )" Saya tidak terima. " Weh, aku wong pinte

Terima Kasih Bapak Supir Truk

Sore itu, Saya dan teman saya berboncengan pulang dari sekolah. Saat melewati Jalan Raya Solo - Jogja tepatnya di Ngaran, Mlese kondisi jalan macet. Saya dan teman saya mencoba bersabar. Saya penasaran apa yang membuat jalan macet. Ternyata, ada sebuah truk pengangkut pasir yang mogok dan hanya ada seorang supir. Tiba - tiba saja Bapak tersebut mencegat kami untuk meminta tolong. Dengan senag hati, teman saya menerimanya. Saya ngedumel dalam hati. Bapak tersebut meminta kami untuk mendorong truknya. Saya makin kesal, Sebenarnya saya kasihan tetapi waktu sudah semakin sore. Berkali - kali mendorong namun truk tetap tidak hidup. Tiba - tiba ada seorang bapak yang bertanya kepada teman saya, "Koe diupahi ora e, le?" Tanyanya. "Mboten, Pak" Jawab teman saya. Langsung saja bapak tersebut pergi tanpa rasa dosa. Saat hampir menyerah, bapak tersebut akhirnya punya ide untuk minta tolong supir lain. Dia menalikan truknya ke truk lain, dan Berhasil h