Menahan Lapar dan Haus Saat Berpuasa Itu Mudah, Yang Susah Itu Menahan Misuh ke Pemerintah
Entah kenapa intensitas saya misuh ke pemerintah makin meningkat beberapa waktu terakhir. Beberapa kawan mengatakan kalau saya sering misuh karena rezim yang berkuasa saat ini bukan merupakan pilihan saya saat Pilpres 2024 lalu. Tapi pendapat itu saya bantah, sejak pelantikan Pak Prabowo saya sudah berniat untuk menjadi lebih netral dengan cara melihat program pemerintah, mendukung bila hal itu positif dan mengkritik jika hal itu negarif.
Sayangnya beberapa waktu terakhir pemerintah lebih layak untuk dikritik bahkah dipisuhi. Bukan tanpa alasan, beberapa kebijakan pemerintah sejak Pak Prabowo dilantik memang terkesan konyol mulai dari efisiensi di beberapa sektor, pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan dan rencana DPR untuk merevisi UU TNI yang membuka peluang kembalinya dwifungsi ABRI yang pernah terjadi pada rezim orde baru.
Kebijakan terakhir ini benar-benar membuat berang banyak pihak. Bayangkan pada tahun 1998 ribuan mahasiswa bersatu untuk menyingkirkan sistem ini dari negara ini, namun DPR malah ingin merevisi undang-undangnya. Yang lebih menyakitkan lagi, rapatnya dilakukan di hotel mewah disaat Pak Prabowo sedang gencar-gencarnya melakukan efisiensi. Bajingan betul kan? Disaat rakyat dikenakan efisiensi, pejabatnya masih merasakan kemewahan. Kalau nggak asu terus apa namanya?
Kebajinganan ini semakin bertambah ketika salah satu petinggi TNI menyebut kata "kampungan" untuk orang-orang yang tidak setuju terhadap revisi undang-undang TNI. Kampungan ndasmu pak. Selain itu pengerahan buzzer juga sangat deras sekali. Beberapa malah membandingkan dengan Tiongkok dan Vietnam yang ekonominya bisa berkembang karena tentara menduduki jabatan sipil. Dasar setan alas, ya kalau Indonesia bisa sama kayak Tiongkok. Kalau tiba-tiba jadi kayak Myanmar gimana? Modar omahmu diobong tentara, su!!!!
Sialnya revisi UU TNI ini dilaksanakan saat bulan ramadhan. Ya, bulan penuh berkah dimana umat islam berpuasa dan harus menahan nafsu amarah ini rakyat justru dibuat harus lebih sabar dengan kelakuan pemerintah. Sekedar menahan lapar dan haus sih gampang ya. Yang susah ya menahan nafsu amarah ini. Yahh semoga saja kita diberikan kesabaran seengaknya dari pagi ke sore dan bisa puas misuh pas malam harinya.
Komentar
Posting Komentar