Kelalaian Berbeda Dengan Takdir

Kemarin saya sedikit terkejut ( banyak ding terkejutnya ) setelah membaca berita kalau salah satu seorang siswa di salah satu SMA Negeri di Klaten tewas karena hal sepele, dikerjai teman-temannya saat dia ulang tahun. Kabarnya dia juga merupakan ketua OSIS di sekolah tersebut.

Singkatnya kronologi berawal dari dia yang diceburkan oleh teman-temannya ke dalam kolam yang ada di sekolah tersebut, malangnya dia kesulitan berenang sehingga berpegangan pada suatu benda yang ternyata benda tersebut sudah teraliri oleh listrik. Alhasil dia tersetrum dan tewas.

Seringkali budaya mengerjai seseorang yang berulang tahun mudah kita temukan di sekitar kita. Menaburi tepung, melempari telur, beberapa ada yang mengerjai dengan cara pura-pura membuat masalah. Ahh sungguh hal yang sangat norak dan primitif.

Ulang tahun yang seharusnya menjadi sebuah hal yang spesial, yang harusnya dirayakan dengan cara elegan dan memberi doa justru malah berubah menjadi sebuah hal yang tidak bermutu.

Dan peristiwa orang yang kehilangan nyawa akibat dikerjai oleh rekannya saat ulang tahun bukan baru pertama ini terjadi. Sudah seringkali kita temukan berita soal hal ini. Gobloknya, hal seperti ini masih sering terjadi berulang-ulang.

Lebih tololnya lagi, di beberapa komentar Instagram justru saya menemukan komentar yang membela pelaku seperti "Ini sudah takdir, sudah digariskan oleh Tuhan". Digariskan gundulmu mlocot. Hehh goblok, kalau apa-apa menggantungkan pada takdir kenapa anda tidak berdiri di tengah rel kereta. Kalau anda yakin takdir anda belum akan mati, tentu anda akan selamat setelah tertabrak kereta api. Ayo silahkan anda coba, kabari saya ya kalau misal anda mau melakukannya. Saya akan dengan senang hati menjadi saksi atas takdir anda.

Kalau memang apa-apa dihubungkan dengan takdir, ya nggak usah ada hukum sekalian. Toh ujung-ujungnya ngomongin soal takdir.

"Dia dibunuh. Mungkin takdirnya begitu, dan pembunuhnya memang hanya menjalankan takdirnya sebagai pembunuh"

Ndasmu sempal!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Curahan Hati TKI Malaysia : Cowok Dianggap Suka Jajan, Cewek Dianggap Gampang Diajak Tidur

Kemiripan Melaka dengan Semarang, Yogyakarta dan Solo