Curahan Hati TKI Malaysia : Sempat Kaget Sama Sistem Zona Waktunya

Secara astronomis wilayah barat Malaysia yang meliputi Semenanjung Malaya terletak di 1°LU-6,9°LU dan 99,6°BT-104°BT. Letak astronomisnya yang demikian membuat Semenanjung Malaya seharusnya berada di zona waktu UTC+7 seperti halnya WIB. Awalnya sih Malaysia menggunakan zona waktu +7 untuk wilayah baratnya, namun per 1 Januari 1982 Malaysia resmi menggunakan zona waktu +8 untuk seluruh wilayah negaranya. Alhasil sistem zona waktunya agak membuat kaget orang-orang yang baru pertama kali ke Malaysia seperti saya dulu. Saya sih sudah sering bepergian melintasi zona waktu dari WIB ke WITA. Tapi karena memang penggunaan zona waktu di wilayahnya sesuai dengan letak astronomisnya, jadi ya saya kayak biasa aja. Berbeda sama Malaysia, semakin pergi ke barat kok malah waktunya semakin cepat hehehe.

Kekagetan pertama soal sistem zona waktu ini adalah ketika pertama kali bangun pagi di Malaysia. Saya melihat waktu menunjukkan pukul 5. Langsung saja saya ambil air wudhu buat sholat shubuh. Pas lagi wudhu malah ditanya sama salah seorang kawan saya yang namanya mas Bambang.

"Mau ngapain kamu, bi?" Tanya mas Bambang.

"Sholat shubuh to mas. Dah jam 5" Jawab saya.

"Lha kok rajinmen. Di sini shubuh jam 6. Wes kamu tidur lagi aja. Pasang alarm jam 6." Kata mas Bambang memberi saran. Setelah itu saya coba cek jadwal sholat, dan ternyata bener kalau jam shubuhnya kurang lebih jam 6.

Semakin lama di Malaysia saya semakin tau kalau ternyata memang ada pergeseran waktu berbagai aktivitas antara orang Indonesia dan Malaysia. Kalau di Indonesia jam istirahatnya antara 12 siang sampai 1 siang, di Malaysia jam 1 siang sampai 2 siang untuk memberi kesempatan beribadah bagi yang muslim karena jam zuhurnya sekitar jam 1 lebih. Kalau biasanya jam 7 udah gelap, kini saya jarang dengar lagi istilah jam 7 malam.

Memang sih menurut saya agak nyeleneh. Tapi lama-lama terbiasa juga. Saya sudah terbiasa mandi sore jam 7 dan makan malam jam 9. Kalau saya baca, alasan Malaysia menggunakan sistem zona waktu +8 karena lebih ke alasan bisnis. Adalah Mahathir Perdana Menteri Malaysia kala itu yang merencanakan sistem ini. Dengan penggunaan zona waktu +8 yang sama seperti Tiongkok, Taipei dan Singapura beliau berharap agar hal ini dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan kerja sama di berbagai sektor antara Malaysia dengan negara-negara tadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Curahan Hati TKI Malaysia : Cowok Dianggap Suka Jajan, Cewek Dianggap Gampang Diajak Tidur

Kemiripan Melaka dengan Semarang, Yogyakarta dan Solo