Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

 

Narendra Wicaksono ( kaos merah ) saat baru saja tiba di Malaysia

Wajahnya menunjukkan kalau dia lelah, tetapi semangatnya untuk terus mengayuh tak pernah pudar. Berpindah kota, provinsi hingga pulau, Mas Narendra Wicaksono kini telah tiba di Malaysia. Mengawali kayuhan pertama di Klaten dan memiliki target finish di Mekkah, Saudi Arabia dengan satu tujuan, menyuarakan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan.

Kejadiannya memang sudah 1,5 tahun yang lalu, tetapi pengusutan kasusnya belum menemui titik terang, keluarga korban masih terus berusaha mencari keadilan untuk sanak saudara mereka yang menjadi korban keteledoran aparat dalam mengatasi masa. Mas Narendra dengan semangat membara membawa misi keadilan memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Klaten menuju Mekkah dengan bersepeda. Sebuah hal yang bagi sebagian orang merupakan sebuah kegilaan dan menembus batas kewarasan. Orang selo mana yang mau ngonthel dari Klaten ke Mekkah?

Mas Narendra adalah seorang Persis Fans asal Klaten. Setelah tragedi Kanjuruhan, motivasinya untuk menikmati sepakbola menjadi berkurang. Ia lebih banyak menyuarakan keadilan bagi korban tragedi. Saya masih ingat betul, sebelum ia melakukan perjalanan di luar nalar ini, dia minta dipesankan tiket Kereta Api ke Malang, katanya ia ingin bertemu dengan keluarga korban demi menambah motivasi untuk melaksanakan perjalanan panjang ini.

Saya agak lupa kapan beliau memulainya, yang jelas sehari setelah ia tiba dari Malang, ia langsung mulai mengayuh sepedanya. Untuk perbekalan sudah ia siapkan jauh hari sebelumnya, sementara untuk uang saku ia mengaku sudah menabung sejak lama.

Saya selalu menyimak story WhatsApp mas Narendra guna memantau beliau berada di mana. Di setiap titik dan jika ada kesempatan, tak lupa beliau membuka diskusi dengan masyarakat soal tragedi Kanjuruhan. Dia juga memberikan stiker kepada beberapa orang yang ditemuinya agar masyarakat tidak melupakan soal tragedi Kanjuruhan.

Kamis, 17 April 2024 mas Narendra tiba di Johor Bahru. Ia menuju Malaysia menggunakan jalur laut dari Batam. Sesampainya di Johor, beliau langsung disambut oleh salah satu staff KJRI Johor Bahru yang juga merupakan penulis bab sepakbola asal Solo, Bung Ardian Nur Rizki. Oleh Bung Ardian, mas Narendra diajak mampir ke KJRI Johor Bahru dan bertemu dengan Konjen dan beberapa staff KJRI Johor Bahru.

Mas Narendra tidak berlama-lama di Johor Bahru. Dikarenakan Jabatan Imigrasi Malaysia hanya memberikannya waktu selama 30 hari untuk berada di Semenanjung Malaya, dia harus segera bergerak ke arah utara menuju negara Thailand. Sepanjang jalan, mas Narendra tak lupa menemui masyarakat di setiap jalur yang beliau lewati. Beliau membawa pesan ke masyarakat Malaysia bahwa isu Kanjuruhan bukanlah isu politik, melainkan sebuah isu kemanusiaan. Beberapa orang yang bersimpati dengan dia juga turut memberikannya perbekalan atau makan. Untuk istirahat, mas Narendra memanfaatkan masjid terdekat yang dia lewati.

Hari ini 20 April 2024, mas Narendra telah tiba di negeri Melaka, Malaysia. Untuk malam ini Mas Narendra akan beristirahat di salah satu mess pekerja peternakan asal Indonesia. Mas Wahyu Ceko salah satu penghuni mess asal Semarang dengan senang hati memberikan tumpangan hingga hidangan kepada mas Narendra. Sungguh sebuah ikatan solidaritas yang kuat antar masyarakat Indonesia di Malaysia. Bagi saya, solidaritas pekerja migran Indonesia di Malaysia tidak bisa dinilai dengan angka.

Narendra ( Bawah nomor tiga dari kiri ) berfoto bersama pekerja peternakan asal Indonesia di Melaka

Saya berharap mas Narendra selalu diberikan kekuatan dan kesehatan agar dia mampu melaksanakan misinya dengan tuntas. Dengan demikian tujuannya membantu keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk mendapatkan keadilan akan segera tercapai.

Salam hormat untukmu bung Narendra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalanan : Trip Tanpa Rencana

Bus di Sekitaran Jalanan Jogja - Solo