Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Catatan Perjalanan : Mencoba Naik Kereta Api Murah Dari Klaten ke Malang

Kalau kita mencari kereta api dari Klaten ke Malang yang muncul hanya sedikit sekali pilihan. Palingan ya cuma ada Malioboro Ekspres untuk pilihan keberangkatan siang dari Klaten dan Kertanegara yang berangkat malam dari Klaten. Selain itu juga ada Malabar itupun berhenti di Klaten cuma ke arah timurnya saja, sementara arah baratnya Malabar berjalan langsung di Stasiun Klaten. Sesekali Gajayana Tambahan juga berhenti Klaten pas musim liburan tiba. Tarif termurah untuk saat ini berada di angka 270 ribu untuk kelas Ekonomi. Pada saat artikel ini dibuat, baik Kertanegara maupun Malioboro Ekspres sama-sama menggunakan rangkaian New Image 2016 untuk kelas Ekonominya. Tapi beberapa waktu lalu, saya mencoba naik kereta api dari Klaten ke Malang dengan sistem transit dan hanya menghabiskan biaya tiket 95 ribu saja. Lho kok bisa? Ya bisa dong. Karena kereta yang saya naiki adalah kereta ekonomi subsidi. Kebetulan sekali waktu itu saya ada acara di Malang. Awalnya saya pikir mau naik bus ekonomi...

Rudi Gendut dan Kepolosannya Dalam Obrolan Yang Senantiasa Menghibur

Nama aslinya Rudi. Tapi kawan-kawan sepekerjaan saya biasa memanggilnya dengan sebutan "Gendut" karena memang perawakannya menunjukkan itu. Asalnya dari Kediri. Orangnya rajin dan hobi cocok tanam. Saking hobinya cocok tanam, orang Indonesia yang satu tempat kerja dengan saya sampai bisa swasembada lombok dan sayuran karena saking banyaknya jenis tanaman yang dia tanam. Apa saja yang dia tanam, pasti selalu bisa dipanen sehingga menekan pengeluaran kami untuk beli sayur. Mas Gendut ini orangnya lucu. Kelucuan ini muncul karena kepolosannya. Sesekali kami dibuat tertawa karena itu. Untuk itu, saya rangkum sedikit beberapa obrolan saya dengan mas Gendut yang mungkin menarik dan lucu karena kepolosannya. 1. Salah Paham Michael Jackson Sore itu setelah pulang kerja Saya lagi istirahat di  cakruk  belakang asrama. Saya lagi nonton video soal Michael Jackson dari YouTube sampai tiba-tiba Mas Gendut menyela " Nonton opo, Mas Halby?" Tanya Mas Gendut ke saya. "Iki mas ...

MotoGP dan Sebuah Renungan Waktu Yang Cepat Berlalu

Saya sebenarnya bukanlah fans fanatik MotoGP. Kadang hanya sesekali mengikuti beritanya. Bahkan saya sendiri tidak punya rider  khusus yang saya favoritkan. Sesekali saya dukung Casey Stoner, sesekali Jorge Lorenzo, kadang Valentino Rossi, pas SMK lebih suka dukung Marquez dan kini saya gak tau dukung siapa. Intinya ngikutin perkembangannya dan sesekali nonton siaran langsung balapannya. Kalau diibaratkan fans klub Premier League, saya ini adalah seseorang yang tiba-tiba mendukung Manchester City karena lagi bagus-bagusnya, setelah ngampas, ya udah gak dukung lagi. Begitulah saya dalam MotoGP, pokok e rider seng berpotensi menang bakalan tak dukung . Sejak kecil saya sudah tau MotoGP. Mungkin sekitar umur 6-7 tahunan karena waktu itu baru masuk SD. Seperti halnya anak-anak seusia saya kala itu, pembalap yang saya favoritkan tentunya adalah Valentino Rossi. Siapa sih yang nggak kenal Rossi? Saking terkenalnya Rossi, istilah "Nonton MotoGP" berubah menjadi "Nonton Rossi....

Bukan Sekedar Laga Biasa

Diantara seluruh pertandingan yang dijalani Persis Solo, melawan PSM Makassar memiliki sesuatu yang spesial tersendiri bagi saya. Mungkin bagi orang lain pertandingan melawan PSM Makassar sama saja rasanya seperti pertandingan lain. Saya sengaja "menspesialkan" laga ini, karena pertandingan sepak bola yang saya tonton langsung pertama kali dalam hidup saya adalah laga Persis Solo melawan PSM Makassar. Kala itu Persis dan PSM bertemu dalam lanjutan Liga Djarum Indonesia 2007 di Stadion Manahan. Saya sebelumnya tidak tau Persis Solo, setau saya sepakbola ya cuma Timnas Indonesia tok. Itupun karena pada tahun itu bertepatan dengan gelaran Piala Asia 2007. Ajakan bapak sore itu merubah pemikiran saya yang saat itu masih berusia 7 tahun.Menaiki motor sampai ke Ngawonggo, dilanjutkan naik bus ke Stadion Manahan dan turun di perempatan Manahan kemudian jalan kaki. Sepanjang jalan saya dibuat takjub dengan konvoi rombongan dengan atribut merah. Sesampainya di Stadion Manahan saya sem...

Terima Kasih STY

Bisa dibilang hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi sebagian besar pendukung Tim Nasional Indonesia karena PSSI memutuskan untuk menyudahi karir Shin Tae-Yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Keputusan ini bisa dibilang aneh dan kontroversial. Pasalnya peforma Tim Nasional Indonesia sejak pertama kali dipegang STY sampai sekarang bisa dibilang meraih banyak peningkatan peforma. Tentu kita ingat sekali ketika pertama kali STY datang ke Tim Nasional Indonesia, kondisi Timnas sangat hancur. Bahkan tak pernah menang sepanjang menjalani laga di kualifikasi Piala Dunia 2022 yang padahal lawan Timnas Indonesia tidak begitu berat. Sampai sekarang saya sendiri tidak bisa melupakan rasa sakit hati ketika Timnas Indonesia dikalahkan Malaysia dengan skor 2-3 di GBK. PSSI yang kala itu dipimpin Iwan Bule langsung bertindak cepat memecat Simon McMenemy dan mendatangkan STY sebagai penggantinya. Awalnya banyak yang meragukan STY apalagi setelah hanya mendapatkan hasil imbang lawan Thailan...

Beragam Transportasi Publik Dari Kota Solo Ke Kota Yogyakarta

Saya agak terkejut ketika postingan saya soal  bus-bus yang melayani rute Solo-Jogja  menjadi salah satu postingan yang banyak dibaca pada tahun 2024. Padahal postingan itu saya buat tahun 2017 yang artinya dalam waktu hampir 8 tahun, masih banyak yang mencari informasi soal bus atau transportasi publik lainnya dari Solo ke Yogyakarta. Oleh karena itu bakalan sedikit saya jabarkan berbagai transportasi umum yang bisa anda naiki dari Solo ke Yogyakarta atau sebaliknya. Btw ini saya sebutkan berurutan dari transportasi yang saya rekomendasikan ya. Jadi ini hanya pendapat pribadi saya, tiap orang tentu berbeda pendapat. 1. KRL Lin Yogyakarta Saya yakin sekali mayoritas pembaca yang tinggal di kawasan yang dilewati KRL Lin Yogyakarta bakalan setuju dengan pendapat saya kalau KRL jadi transportasi pilihan di jalur ini. Tarifnya pun sangat murah. Hanya dengan 8000 rupiah anda sudah bisa naik KRL full trip dari Stasiun Palur ke Stasiun Yogyakarta. Dari Palur, jam pertama KRL menuju Y...

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja

Gambar
sumber gambar : babad.id Terletak di antara Kawasan Surakarta Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepertinya tidak membuat Kabupaten Klaten begitu mudah dikenal. Bahkan kadang-kadang orang yang sering bolak-balik Solo ke Jogja belum tentu mengenal Klaten, padahal kalau bolak-balik kedua kota itu otomatis melewati Klaten. Kecuali kalau orang tersebut benar-benar selo dari Jogja dia ke Gunung Kidul dulu, kemudian masuk Wonogiri, lanjut ke Sukoharjo dan baru masuk ke Solo. Kabupaten Klaten memang tidak seterkenal dua kota yang mengapitnya. Tapi bagaimanapun juga, saya pribadi berpendapat bahwa Klaten lebih layak dijadikan kabupaten tempat tinggal pasca anda pensiun daripada Kota Solo maupun Yogyakarta. Beberapa diantaranya alasan saya : 1. Biaya Hidup Murah Meriah. Percaya gak percaya di Klaten ini masih bisa anda jumpai makanan dengan harga murah. Soto semangkok lengkap dengan suwiran ayam saja bisa dijual dengan harga 6000 bahkan ada yang lebih murah. Mie Ayam harga dibawah 10 ribu pun ...