Catatan Perjalanan : Trip Tanpa Rencana

Sebenarnya saya tak punya rencana untuk menjalani trip ini. Karena trip ini bertepatan di hari sekolah dan ndilalah siangnya setelah pulang saya ada janji ketemu dengan seseorang di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta untuk transaksi buku. Iya, salah satu hobi saya juga baca buku tapi bukan buku pelajaran. Sebenarnya bisa juga kok bukunya dikirim, tetapi saya juga lagi pengen main ke Jogja sekalian nyoba kereta api lokal. Kereta api yang saya pakai adalah kereta Prambanan Ekspres yang biasa disingkat Prameks. Kereta ini melayani trayek Solo Balapan - Purwosari - Klaten - Maguwo - Lempuyangan - Tugu hingga ke Kutoarjo.

Terakhir saya naik Prameks adalah ketika harga tiketnya masih 9000, sekarang 8000. Kala itu saya kapok dan ogah naik Prameks lagi. Lemot, panas, gemblodak blass nggak nyaman. Tapi sekaranng sudah berbeda. Prameks menjadi salah satu andalah di jalur Solo - Jogja - Kutoarjo selain KA Joglokerto yang harga tiketnya bisa dipakai buat pulang pergi Solo - Jogja naik Prameks 3 kali.

Oke, kembali ke cerita. Singkat saja saya memilih parkir di Terminal Ir. Soekarno. Selain karena gratis, saya juga pengen mampir dulu di Terminal. Disana sudah ada beberapa bus yang siap berangkat menuju Bogor, Jakarta hingga Merak. Bosan rasanya memfoto bus itu - itu saja, ya saya hanya duduk - duduk sambil menunggu jam tiba kereta yang bakal saya tumpangi. Dasar memang orang aneh, nunggu jadwal kereta datang kok di Terminal.

Terminal Ir. Soekarno, Klaten yang sepi. Hanya ada 5 orang di ruang tunggu keberangkatan. Ada dua pasangan suami istri dan satu orang yang sedang menunggu pasangan halalnya.

Satu unit bus Murni Jaya sedang menunggu jam berangkat menuju Merak, Banten.


Baterai HP saya mulai menipis. Saya putuskan untuk masuk saja ke peron Stasiun Klaten karena disana ada fasilitas colokan listrik gratis. Oke, sambil menunggu kereta sekalian charger HP dulu. Waktu menunjukkan pukul 11 kurang, sementara jam 11.15 kereta baru datang. Sekalian lihat - lihat kereta lewat. Hamnpir semua kereta berhenti di Stasiun Klaten kecuali kereta api argo wilis yang langsung bablas menuju ke Bandung setelah perjalanan dari Surabaya.

Pukul 11.13 akhirnya pengumuman akan datangnya kereta api Prameks 257 terdengar. Segera saja bersiap di jalur 1.

Pukul 11.15 Kereta akhirnya berangkat menuju ke Yogyakarta. Suasana kereta Prameks ini lebih nyaman daripada Prameks terakhir saya. Suspensi lebih nyaman, kondisi suhu lebih sejuk dan tempat duduk diperbanyak walaupun banyak penumpang yang berdiri. Saya juga harus berdiri dari Klaten hingga Lempuyangan. Tapi walau berdiri tetap betah dengan kondisi kereta yang cukup nyaman untuk kereta sekelas komuter. Nasib Prameks masih lebih baik daripada kereta api relasi Surabaya - Porong yang sangat sepi peminat.

Situasi di dalam KA Prameks 257 Solo Balapan - Tugu

11.28 Langsung berjalan di Stasiun Prambanan. Terakhir saya naik Prameks masih berhenti di Prambanan. Mungkin karena agar lebih efisien maka KA Prameks hanya berhenti di stasiun tertentu saja.

11.32 Lepas Stasiun Klasan, Sleman. Kondisinya benar - benar mengenaskan. Tidak lagi berbentuk Stasiun. Lebih mirip bangunan tak terawat.

11.35 Berhenti di Stasiun KA Maguwo. Banyak penumpang naik turun disini. Kondisi Stasiun KA Maguwo juga bagus dan terawat.

11.38 Berangkat dari Stasiun KA Maguwo untuk melanjutkan perjalanan ke tempat pemberhentian saya di Lempuyangan.
Lepas Stasiun Maguwo

11.46 Akhirnya tiba di Stasiun Lempuyangan. Perjalanan 31 menit yang nyaman. Kesan buruk saya kepada Prameks berubah total menjadi kesan baik setelah onboard KA Prameks 257 ini. Semoga kedepannya Prameks makin baik dan menambah fasilitas semisal colokan listrik. Oh iya, dengar - dengar juga bakal ada pembangunan jalur KRL di jalur Solo - Yogyakarta.

KA Prameks 257 di Stasiun Lempuyangan

Suasana Stasiun Lempuyangan


Setelah turun saya menuju ke tempat janjian yaitu di parkiran. Menunggu kurang lebih 15 menit akhirnya mas penjual bukunya datang. Transaksi selesai. Sebenarnya rencana saya ke Solo dulu naik KA Prameks, tapi ternyata antriannya panjang sekali. Mau tak mau harus ke Terminal Giwangan naik Trans Jogja. Setelah dua kali bertanya, akhirnya bertemulah saya dengan halte portabel Trans Jogja. Ada bapak - bapak yang juga nunggu. Katanya sih agak lama gitu. Ehh, kok pas nunggu ada rejeki. Sebuah bus Tami Jaya lewat di depan saya. Foto dulu.

Tak lama kemudian, Trans Jogja jalur 4B datang. Tanpa tahu kemana tujuannya yang penting saya naik. Ehh, ternyata benar ke Terminal Giwangan. Kondisi bus nyaman, supir lumayan suoss dalam mengemudikan dan crew ramah. Sayangnya kondisi bus sepi. Hanya ada 4 orang termasuk supir dan kondektur yang artinya penumpangnya hanya ada 2 orang.
Menyusuri jalanan kota Yogyakarta yang saya sendiri nggak hapal.

Bapak itu adalah satu - satunya penumpang selain saya sepanjang perjalanan.

Start dari halte Lempuyangan jam 12.21. Bus dijalankan ngebut menuju Terminal Giwangan. Entah apa alasan supir ngebut. Kalau ngejar setoran dan waktu sepertinya tidak. Hla wong kata teman saya saja Trans Jogja itu sering tak tepat waktu. hehehe.

12.25 Lepas Puskesmas Pakualaman dan Halte Pakualaman. Sedikit terjebak macet.

12.40 Melewati Universitas Ahmad Dahlan

12.45 Tiba di Terminal Giwangan. Perjalanan 24 menit yang dimanjakan dengan fasilitas bus yang nyaman.

Sampai di terminal langsung disambut oleh bus - bus malam. Salah satunya adalah bus favorit saya di jalurnya. Foto - foto lagi.

Dou Legacy SR1 dan Hino RK8 bersiap untuk melaju di jalur Jogja - Bali. Satunya plat DK, satunya lagi plat AB.

Si pelari termurah di jalurnya. Bersiap untuk mengantarkan penumpang menuju ke Pulau Dewata.

Sinar Jaya turut menyumbangkan asap knalpotnya di Terminal Giwangan.

Foto dari atas. Coba tebak bus dari pojok sana apa saja.


Karena saya belum sholat, saya menuju ke salah satu mushola untuk menunaikan ibadah wajib agama saya. Setelah selesai saya menuju ke shelter bus patas karena saya merencanakan pergi ke Solo naik patas kemudian balik lagi ke Klaten. Ehh, ada si bodi klasik Mulyo yang bertarung di trayek Jogja - Purwokerto. Walaupun tulisannya Solo tapi bus ini tidak sampai ke Solo ya.

Sedang berjalan menuju ke shelter bus ke Solo - Surabaya ehh kok ada bus Haryanto patas ke Semarang - Pati. Bus berchassis Mercedes-Benz OH 1626 ini membuyarkan rencana saya untuk ke Solo. Jadinya saya naik bus Haryanto dan turun di Magelang. Langsung saja saya berlari ke bus yang bersiap take off itu. Untung kondektur bus melihat saya.

"Mas, mas. Kemana, Mas?" Tanya pak Kondektur.

"Magelang, Pak." Jawab saya.

"Oke mas. Masuk dulu.Nanti bayar tiket diatas." Kata pak Kondektur.


Kondisi di dalam bus Haryanto.

"Maaf mas. Penumpang ke Magelang duduknya di belakang mas. Ini khusu penumpang Semarang ke Pati." Kata pak Kondektur.


Oke, tak masalah. Justru malah senang karena serasa naik bus SHD. Tinggi bro.



12.58 Start dari Terminal Giwangan

Sampai di daerah Sedayu di blong oleh bus Mustika Ekonomi Jogja - Semarang. Terjadi aksi saling kejar tetapi bus Mustika sepertinya sulit ditaklukan. Sementara itu sensasi naik bus plat K benar - benar terasa sekali. Goyangan kanan kiri khas bus pantura membuat saya tak mau ketinggalan setiap aksi bus Haryanto 003 trayek Jogja - Magelang - Semarang - Kudus - Pati ini.

13.28 Lepas dari Universitas Teknologi Yogyakarta. Kemudian masuk ke Terminal Jombor, Sleman untuk menaikkan penumpang. Banyak penumpang yang naik dari sini sehingga kondisi bus menjadi penuh. Hanya ada 2 kursi kosong di depan saya sebelum akhirnya diisi oleh sepasang suami - istri.

Kembali bus dipacu kencang menuju Magelang.

14.02 Akhirnya masuk lagi ke Jawa Tengah. Mulai masuk ke jalur Kabupaten Magelang. Terlihat di sisi kanan Gunung Merapi dan Merbabu berjajar. Biasanya kalau di Klaten Gunung Merapi ada di sisi kiri, kini Gunung Merapi ada di kanan.

14.21 Lepas daerah Pasar Ikan Bojong, Kantor Pengurus Cabang NU Magelang dan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Magelang.

14.34 Lepas Karoseri New Armada dan Armada Town Square yang artinya sebentar lagi tiba di Terminal Tidar, Magelang.

14.38 Masuk ke Kota sejuta bunga, Magelang. Tiba di Terminal Tidar, Kota Magelang. Oh iya, bus Haryanto ini memberi fasilitas standar bus patas. AC nyaman walaupun ada bagian yang mengembun, kursi nyaman dan suspensi udara khas bus jarak jauh. Sayangnya jarak antar seat kurang lega. Wajarlah, eks bus pariwisata. 

Terminal Tidar

Haryanto 003


Tiba di Terminal Tidar sudah ada bus Eka yang bersiap berjalan ke Surabaya. Berhubung lapar saya makan dulu. Eh kok malah busnya jalan duluan. Oke saya nunggu bus Patas ke Jogja syukur ada Eka. Tetapi lama menunggu kok nggak muncul - muncul. Akhirnya setalah setengah jam menunggu muncul bus Eka S 7521 US.


Sayang bus itu berangkat pukul 16.20. Sementara bus yang berangkat pukul 15.45 belum sampai. Pasti macet karena libur panjang. Karena tak pasti, saya mencari bus ke Jogja dulu dan akhirnya muncul bus Nusantara patas. Naik langsung.


15.42 Start Terminal Tidar, Magelang.

15.46 Artos dan Karoseri New Armada.

16.20 Masuk ke DIY. Sampai di salah satu SPBU mengisi solar dulu.

16.48 Terminal Jombor. Seluruh penumpang diturunkan karena bus akan kembali ke Kudus. Penumpang menuju Giwangan akan diantar menggunakan shuttle.

Setelah tiba di Giwangan ternyata bus ATB Jawa Timuran dan Patas sedang tidak ada padahal penumpang menumpuk. Akhirnya muncul bus Sugeng Rahayu yang langsung diserbu penumpang. Sebenarnya saya bisa mendapat kursi, berhubung hanya turun di Klaten ya saya persilakan penumpang lain untuk duduk. Akhirnya setelah isya' saya tiba juga di Terminal Klaten. Ambil motor dan gas pulang.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Bus di Sekitaran Jalanan Jogja - Solo