Tentang Demo Supir Taksi

Hari ini, 22 Maret 2015 para supir taksi di DKI mengadakan demo besar - besaran. Alasannya cukup bisa dilogika, yaitu penghasilan mereka turun dengan diadakannya transportasi online.

Tapi, dari berbagai sumber media mengatakan bahwa demo ini merugikan warga DKI tapi justru menguntungkan para driver ojek online. Bisa dilihat di Kompas.

Hlo? Kok bisa?
Begini. Yang namanya para supir yang mogok, yang dirugikan pasti para penumpangnya. Bukan hanya penumpang dari supir yang bersangkuan, tapi dari pengguna sarana transportasi yang lain. Bus yang mau melintas pun kena lemparan batu oknum tak bertanggung jawab. Ada pula bus trans jakarta yang jarak antar bus cukup jauh sehingga sampai di haltenya lama. Kalau begini, bukannya malah menambah citra buruk para supir taksi. Yang rugi siapa? Supir juga ikut kena juga kan?

Yang menguntungkan, tentulah driver ojek online. Mereka mendapat pesanan 2 kali lipat karena banyak angkutan yang tidak jalan. Entah itu karena demo atau takut dengan masa yang berdemo.

Seharusnya, para supir tersebut tidak perlu lah sampai anarkis. Selain diri sendiri rugi, banyak penumpang terlantar. Namun, ada 1 taksi yang menbrak temannya sendiri karena kesal dipaksa untuk menurunkan penumpang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja