Sekedar Celotehan

Hubungan antara Persis Solo dan PSIM Yogyakarta sedang memanas. Pasalnya PSIM meminati gelandang lincah Persis Solo, Agus Nugroho ( 24 tahun ) untuk mengisi kekosongan lini tengah setelah PSIM menjual Tri Widodo ( 31 tahun ) ke Muang Thong United. Namun, Persis Solo menolaknya. Pasalnya, tenaga Agus masih sangat diperlukan oleh tim yang bermarkas di Stadion Manahan, Solo tersebut. Persis juga dituntut untuk melaju ke babak semifinal Asia Champions League sehingga sangat tidak mungkin Persis Solo melepas Agus ke PSIM. Padahal jika Persis bersedia melepas Agus ke skuat Laskar Mataram, Persis Solo akan mendapat biaya transfer sebesar 7,5 Milyar Rupiah dari PSIM. Lagipula, Agus tidak ingin hengkang dari Persis. Agus sudah punya ikatan batin yang sangat kuat dengan Kota Solo, Stadion Manahan, hingga kelompok suporter Persis Solo ( Pasoepati dan Casual B6 ). Hal ini membuat manajemen PSIM pusing dan suporter PSIM kesal.

Puncaknya, saat pertandingan lamjutan Liga Super Indonesia antara Persis Solo melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan, Agus mencetak gol ke gawang PSIM. Agus pun berselebrasi di depan tribun VIP sisi selatan dimana ratusan suporter PSIM ( Brajamusti ) menempati tribun tersebut. Sontak, lemparan botol pun mengarah ke Agus. Tak terima, Pasoepati yang berada di tribun selatan Stadion membela Agus dengan melempari Brajamusti. Aksi saling lempar botol pun terjadi. Tetapi pertandingan tetap dilanjutkan.

Setelah 90 menit, aksi saling lempar berlanjut ke luar Stadion. Kali ini objek lemparannya adalah batu. Seakam kedua suporter yang masih 1 Mataran tersebut adalah musuh bebuyutan. Dendam pun berlanjut hingga sekarang.
-----
Ingat kawan, tulisan diatas hanyalan karangan belaka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja