Coklat Payung Yang Mencekik


Sore itu sambil menunggu waktu berbuka, Saya sengaja ke alfamart untuk membeli coklat payung. Bukan tanpa alasan saya membelinya, karena saya membeli coklat payung tersebut untuk menyelesaikan tugas MOS yang menuntut untuk membawa coklat payung.

Sampai di parkiran, saya memarkirkan motor langsung masuk dan mencari - cari coklat yang akan saya beli. 5 menitan saya mencari, ternyata hasilnya NIHIL. Saya pun bertanya kepada petugasnya,

"Mas, ada coklat payung?" Tanya Saya.

"Oh, ada dek. Tapi harganya mahal." Jawabnya.

Wah, dikira saya kagak punya duit apa? Karena kesal, saya mengambil 3 sekaligus. Niat awal hanya membeli satu.

Sesampainya di kasir, saya memberikan coklat tersebut ke mbak kasir untuk membayar. Jlebb, saya terdiam. Bagaimana tidak? Harga 1 coklat payung mencapai harga 8000 rupiah. Saya pikir, 1 batangnya hanya 3000 / 4000. Jadilah, uang saya cuma 30000. Dan tidak jadi membeli es untuk berbuka puasa.

Sial, ternyata MOS juga memerlukan pengorbanan biaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja