Catatan Perjalanan : Trip Diluar Dugaan

Beberapa waktu yang lalu sekitar dua minggu sebelum saya ngetrip ke Ngawi saya sudah terlebih dahulu melakukan perjalanan mutar - mutar nggak jelas. Rutenya adalah Klaten - Kartasura - Bawen - Magelang - Jogja - Klaten. Jelas ini adalah perjalanan yang hanya dilakukan oleh orang selo. Rencana perjalanan ini hanya saya susun selama satu malam saja dan dengan uang yang pas - pasan.

Pagi hari jam 8, saya sudah bersiap untuk berangkat. Setelah mengantar ibu ke tempat kerja, saya melanjutkan naik motor ke penitipan motor dekat SMP N 1 Delanggu. Setelah itu saya menuju ke tempat pemberhentian bus. Cukup lama saya menunggu. Kurang lebih setengah jam, dari arah Jogja muncul bus entah apa jurusan Solo. Bus sudah terlihat penuh sesak. Saya ragu, antara naik atau tidak. Daripada saya nanti kesorean pulangnya ya sudah saya naik saya. Pokoknya bus sudah sangat over penumpang. E hla, tak lama setelah saya naik, bus yang saya tumpangi diblong oleh bus Sedya Utama jurusan Jogja - Solo AC yang terlihat sangat longgar. Tahu begitu saya tadi sabar nunggu udah duduk nyaman dibawah AC. Tapi tak apalah. Saya naik dari Delanggu turun di Kartasura, tarifnya adalah 7000.

Setelah turun, saya langsung menuju ke sebuah bus Royal Safari tujuan Solo - Semarang yang sedang ngetem di pertigaan bandara. Meski tarif bus ini adalah ATB, tetapi bus ini sudah seperti bus PATAS. Ada AC, kursi 2-2 dari Aldilla Seat Malang dan busnya juga semi HD. Jadi ya nyaman - nyaman saja. Sebenarnya saya pengen turun di Semarang, berhubung ngejar waktu jadinya hanya sampai Bawen saja. Tarif Kartasura - Bawen adalah 20.000.

Perjalanan Kartasura - Bawen saya lalui dengan nyaman karena kualitas bus juga baik. Setelah 1,5 jam, bus Royal Safari sampailah di Terminal Bawen. Saya disini agak bingung, karena tidak tahu bus apa yang menuju Jogja. Setelah berjalan - jalan sebentar, saya menemukan bus Mustika jurusan Semarang - Jogja. Bus ini berkelas Ekonomi NON AC dengan konfigurasi kursi 2 - 3. Setelah melihat kondisi bus yang kurang nyaman, saya hanya ingin turun di Magelang saja. Tarif ke Magelang adalah 10.000. Bus berjalan lambat dan santai, selain itu hawa panas adalah makanan yang harus ditelan. Inilah yang dirasakan saat naik bus Ekonomi di Jawa Tengah. Berbeda dengan bus Jawa Timur yang kebanyakan armadanya sudah berAC walaupun kelas Ekonomi. Selain itu, kualitas kecepatan laju juga berbeda.

2 jam adalah waktu yang cukup lama. Setelah sampai di Magelang, saya mengecek twitter untuk melihat jadwal EKA dari Magelang dan ternyata EKA start dari Magelang sekitar jam 2 lebih. Padahal saat itu baru sekitar jam 12. Menunggu 2 jam di terminal Magelang yang sepi bus - bus adalah hal yang sangat membosankan. Jadilah saya naik armada PO. Mustika yang lainnya. Perjalanan ini benar - benar tidak menyenangkan. Lebih - lebih ketika saya melihat ada sedikit ketidak enakan di bus, yaitu ada sejenis kecoa. Tarif Magelang - Jogja adalah 13.000 dengan lama perjalanan 2- 2,5 jam. Panas - panasan adalah makanan saya hari ini.

Setelah sampai di Giwangan, saya sudah bosan naik bus lokalan. Jadilah saya menuju jalur pemberangkatan bus Jawa Timur dan dapat bus MIRA Discovery. Alhamdulillah. Tarif dari Jogja ke Delanggu adalah 7000 dengan fasilitas AC dan laju yang cepat khas bus Jawa Timuran.

Itulah cerita perjalanan saya seharian bersama bus Ekonomi. Bus Ekonomi Jawa Tengah memang bisa dikatakan kalah telak dibandingkan bus Ekonomi Jawa Timur. Semoga saja kedepannya Jawa Tengah bisa mengalahkan Jawa Timur dalam dunia bus.

Pengeluaran saya hanya untuk tarif busnya adalah :
Delanggu - Kartasura : 7.000
Kartasura - Bawen : 20.000
Bawen - Magelang : 10.000
Magelang - Jogja : 13.000
Jogja - Delanggu : 7.000
TOTAL : 57.000

Sekian postingan ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Gambar
  Narendra Wicaksono ( kaos merah ) saat baru saja tiba di Malaysia Wajahnya menunjukkan kalau dia lelah, tetapi semangatnya untuk terus mengayuh tak pernah pudar. Berpindah kota, provinsi hingga pulau, Mas Narendra Wicaksono kini telah tiba di Malaysia. Mengawali kayuhan pertama di Klaten dan memiliki target finish di Mekkah, Saudi Arabia dengan satu tujuan, menyuarakan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Kejadiannya memang sudah 1,5 tahun yang lalu, tetapi pengusutan kasusnya belum menemui titik terang, keluarga korban masih terus berusaha mencari keadilan untuk sanak saudara mereka yang menjadi korban keteledoran aparat dalam mengatasi masa. Mas Narendra dengan semangat membara membawa misi keadilan memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Klaten menuju Mekkah dengan bersepeda. Sebuah hal yang bagi sebagian orang merupakan sebuah kegilaan dan menembus batas kewarasan. Orang selo mana yang mau ngonthel dari Klaten ke Mekkah? Mas Narendra adalah seorang Persis Fans asal Kla...
Baca Lebih Banyak

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

A : "Mas darimana asalnya?" B : "Klaten, Mbak" A : "Oh mana itu?" B : "Mbak Tau candi Prambanan?" A : "Oalah Jogja" B : "Nah iya" Itu adalah salah satu cuplikan percakapan saya dengan seseorang kala lagi berkenalan. Percakapan yang serupa seperti di atas nggak cuma sesekali saya rasakan, lebih-lebih setelah kerja di Malaysia. Percakapan seperti itu sering banget saya alami. Pertama kali saya harus terpaksa "mengaku" sebagai warga Solo/Jogja adalah saat melaksanakan program praktek kerja industri di salah satu pusat pembenihan jeruk di Kota Batu. Kalau dilihat secara jarak Batu & Klaten itu nggak jauh-jauh banget. Perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 6-7 jam saja. Nyatanya masih banyak warga Batu yang nggak tau keberadaan Kabupaten Klaten. Alhasil pas beberapa kali ditanya dari mana asal saya, saya lebih sering menjawab "Solo, Pak/Bu". Pun begitu ketika sekarang berada di Malaysia. Kali ini saya lebih se...
Baca Lebih Banyak

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja

Gambar
sumber gambar : babad.id Terletak di antara Kawasan Surakarta Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepertinya tidak membuat Kabupaten Klaten begitu mudah dikenal. Bahkan kadang-kadang orang yang sering bolak-balik Solo ke Jogja belum tentu mengenal Klaten, padahal kalau bolak-balik kedua kota itu otomatis melewati Klaten. Kecuali kalau orang tersebut benar-benar selo dari Jogja dia ke Gunung Kidul dulu, kemudian masuk Wonogiri, lanjut ke Sukoharjo dan baru masuk ke Solo. Kabupaten Klaten memang tidak seterkenal dua kota yang mengapitnya. Tapi bagaimanapun juga, saya pribadi berpendapat bahwa Klaten lebih layak dijadikan kabupaten tempat tinggal pasca anda pensiun daripada Kota Solo maupun Yogyakarta. Beberapa diantaranya alasan saya : 1. Biaya Hidup Murah Meriah. Percaya gak percaya di Klaten ini masih bisa anda jumpai makanan dengan harga murah. Soto semangkok lengkap dengan suwiran ayam saja bisa dijual dengan harga 6000 bahkan ada yang lebih murah. Mie Ayam harga dibawah 10 ribu pun ...
Baca Lebih Banyak