Tentang Pengendara Labil

Siang para pengunjung. Kali ini saya akan menceritakan beberapa pengendara labil yang sering saya temui.
Mari kita simak,,,
1. Belok kagak sein atau memberi tanda
Ini adalah pengendara yang paling sering saya temui. Biasanya sih pelajar. Biasanya lho. Pengendara seperti ini adalah pengendara yang bisa membahayakan pengendara lain. Pernah saya mengalami kecelakaan karena pengendara ini. Saat itu saya berangkat ke sekolah naik motor, sampai di dekat perempatan, ada seorang pengendara yang tiba tiba belok kanan tanpa memberi tanda. Sontak, pengendara yang berada dibelakangnya ngerem langsung, saya tapat berada di belakangnya dan, BRAKKK. Tabrakan terjadi. Sialnya lagi, pengendara di belakang saya juga tidak sempat ngerem. Saya tertabrak dari belakang.

2. Lampu sein lupa dimatikan
Hampir sama seperti no. 1. Pelakunya biasanya pelajar perempuan dan ibu - ibu. Belok ke kanan, setelah belok lampu seinnya lupa dimatiin.

3. Melanggar lampu
Kalau yang ini saya hampir celaka. Saat itu saya dari arah Solo mau belok kanan di bangjo RSI Klaten. Karena lampu sudah hijau saya jalan. Tapi, sebuah bus jurusan Solo - Jogja melanggar lampu. Bus tersebut berjalan dari arah Jogja. Sontak, didepan saya ada mobil yang langsung ngerem. Hampir saja saya menabrak.

4. Jalan lambat tapi di lajur kanan
Biasanya ini kendaraan berat. Udah tahu ada tulisan kendaraan berat dan sepeda motor gunakan lajur kiri, masih aja ngeyel pakai lajur kanan. Kan bisa bikin jalan macet. Ngeluh macet tapi dia sendiri penyebabnya.

5. Ugal - ugalan
Menurut saya, ini tidak mengganggu asalkan ia tidak membahayakan pengguna jalan lain. Tapi bayangkan kalau anak bau kencur udah berani ugal - ugalan. Mentang - mentang jalanan sepi dan lurus dia sok - sokan ngebut. Ini banyak kampung tempat tinggal saya.

Sudah, mungkin hanya itu yang dapat saya berikan. Semoga hari anda menyenangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja