Selamat Datang 2025

366 hari sudah kita jalani di tahun 2024. Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2025. Berbagai peristiwa di 2024 baik yang menggembirakan maupun menyedihkan telah kita lalui. Saya sendiri merasa waktu terasa cepat berlalu. Seperti baru kemarin saya bertemu Januari, kini sudah berada di penghujung Desember.

2025 sudah di depan mata. Berbagai tantangan sudah menunggu. Ribuan rencana telah ditata dengan baik, tinggal menanti waktu yang tepat untuk eksekusi. Tahun 2025 menjadi penanda bahwa sudah 6 tahun saya bekerja di negara Malaysia. Tidak menyangka memang. Sebelum berangkat saya berpikir hanya mampu bertahan 2 tahun. Namun rasanya 2 tahun hanyalah pemanasan, kini saya sudah merasa berada di gerakan inti. Belum masuk ke tahap pendinginan sehingga mungkin saya akan berada di Malaysia untuk beberapa tahun ke depan.

Tahun 2025 usia saya bakal menginjak 25 tahun. Usia yang katanya ideal untuk menikah. Namun jangankan berpikir untuk menikah, ditunjukkan harga susu formula saja saya sudah kicep apalagi kok disuruh nikah. Saya sadar betul bahwa belum layak untuk memikirkan itu. Saya masih belum bisa mengontrol keuangan dengan baik. Takut menyusahkan anak orang kalau misal memaksakan diri untuk membangun rumah tangga.

Soal politik kita semua tau bahwa 2025 akan segera dijalankan PPN 12%. Namun beberapa jam yang lalu Pak Prabowo menyatakan kalau PPN 12% hanya untuk barang dan jasa mewah, selebihnya masih berpatokan pada PPN 11%. Lega? Belum. Masalahnya belum ada PP yang secara sah "melegalkan" statement Pak Prabowo. Kita tetap berharap yang terbaik untuk Indonesia. Sekali lagi, hanya bisa berharap. Apalagi yang bisa dilakukan? Karena ketika berusaha mengkritisi justru malah dicaci dan dianggap tidak nasionalis.

Dalam bidang kompetisi olahraga Tim Nasional Indonesia akan menghadapi laga lanjutan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia zona AFC. Sebagai pencinta ( atau pecinta?? ) bola, tentu saya berharap Timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik. Syukur-syukur bisa lolos ke Piala Dunia, biar saya bisa pamer ke orang Malaysia. Soalnya dalam bidang lain kita banyak kalahnya.

Sekali lagi, selamat tinggal 2024. Selamat datang 2025.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja