Catatan Perjalanan : Sekedar Cerita Perjalanan ke UNS

Minggu kemarin saya berkesempatan untuk mengikuti Try Out SBMPTN di Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo. Dengan ikutnya saya di Try Out ini bukan berarti saya berniat kuliah ya. Saya hanya ingin menjajal seberapa jauh kemampuan saya. Walaupun saya tahu kalau nilai saya bakalan tidak bagus. Saya ikut Try Out ini bersama beberapa kawan sekolah saya. Langsung saja ke cerita perjalanannya.

Minggu pagi saya menuju ke Terminal Ir. Soekarno, Klaten. Sengaja saya menuju Terminal karena jika saya mencari bus di pinggir jalan pasti bakalan dapat bus bumelan Jogja - Solo yang hanya berhenti sampai Tirtonadi. Jika dari Tirtonadi menuju ke UNS harus oper angkutan lain yang itu akan menambah biaya. Karena itulah saya menunggu bus jurusan Surabaya karena akan lewat di depan UNS dengan tarif sama yaitu 7000 rupiah. Selain itu bus jurusan Surabaya juga tidak banyak ngetem sehingga waktu lebih cepat.

Sesampainya saya di Terminal, sudah ada satu bus Langsung Jaya. Karena bukan itu incaran saya jadi ya saya cuek. Sewaktu ada petugas bus Langsung Jaya yang bertanya tujuan saya ya saya jawab saja jika saya akan ke Surabaya. Karena jika saya jawab jujur mau ke UNS pasti bakalan disuruh naik bus Langsung Jaya. Setelah itu, bus Langsung Jaya berangkat. Saya masih setia menunggu bus jurusan Surabaya. Tak lama, muncul bus Suharno tujuan Solo. Lagi - lagi bus tersebut saya abaikan. Setelah bus Suharno berangkat, munculah sebuah bus Sumber Selamat berplat nomor W 7010 UZ dibalut bodi Legacy dari Laksana. Langsung saja saya naik dan alhamdulillah,,,,saya masih mendapat hot seat alias kursi deret paling depan.

Bus yang saya tumpangi tampaknya adalah pelari yang cukup garang. Terbukti sepanjang jalan bypass Klaten beberapa kali saya dipaksa senam jantung. Bus ini juga berani untuk ngeblong kendaraan besar dari lajur kiri. Suasana naik bus Jawa Timuran benar - benar saya rasakan. Andai saja saya tak harus turun di UNS, saya lebih memilih turun di Ngawi atau Madiun demi merasakan sensasi jalur Jawa Timuran. Tetapi sayang hal itu belum bisa saya laksanakan karena harus turun di UNS.

Oke, anggap saja saya sudah selesai melaksanakan Try Out SBMPTN di UNS. Langsung saja setelah selesai saya menuju halte BST ( Batik Solo Trans ) meninggalkan kawan - kawan saya yang mencari taksi untuk menuju stasiun karena mereka memilih naik kereta. Kalau saya sih, lagi pengen naik BST. Karena saya sudah seringkali ke Solo dan belum pernah naik BST hingga inilah kesempatan yang baik. Sayangnya, BST tidak ada rute ke Terminal Tirtonadi. Karena itu saya turun di halte depan Stasiun Solobalapan. Tarif BST adalah 4500 dari UNS ke Solobalapan.

Dari Solobalapan saya berjalan ke Terminal Tirtonadi melewati Jalan Setiabudi. Jalan Setiabudi adalah pusatnya agen - agen bus jurusan Denpasar di Solo. Karena itu sengaja saya jalan lewat situ. Siapa tahu bisa ketemu bus ke Denpasar. Hitung - hitung melepas rindu sama Bali :-). Sayang seribu sayang, tak satupun bus Denpasaran yang saya temukan. Tampaknya masih terlalu siang karena masih jam setengah 2. Mau bagaimana lagi, ya saya langsung ke Terminal Tirtonadi saja melewati pintu keberangkatan bus arah timur. Disana saya ketemu dengan pelari Jogja - Banyuwangi. Kapan - kapan saya coba ahh.

Setelah numpang sholat di Masjid Terminal Tirtonadi, saya menuju ke shelter keberangkatan Jogja. Lagi - lagi bukan bus bumelan yang saya ingin naiki. Tapi bus dari Surabaya. Entah itu bus PATAS maupun Ekonomi yang penting saya sampai di Klaten dengan cepat. Syukur alhamdulillah, dari pintu masuk terlihat bus EKA berbarengan dengan bus Sumber Selamat. Saya memilih bus Sumber Selamat karena saya turun di Klaten. Kalau saya memilih bus EKA maka saya akan dikenai tarif Yogyakarta walaupun saya turun di Klaten. Karena itulah lebih baik saya memilih bus Ekonomi. Toh juga sama cepatnya bahkan lebih dulu sampai di Klaten adalah Sumber Selamat yang saya tumpangi.

Itulah sekedar cerita dari saya. Jika ada kata yang kurang rapi saya mohon maaf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja