4 Golongan Netizen Dalam Menyikapi Aksi 2 Desember


Aksi 2 Desember adalah aksi yang dilakukan oleh sebagian besar umat islam untuk menuntut seseorang yang katanya menistakan agama agar dipenjarakan. Namanya juga Indonesia, ada aksi sedikit saja bisa memunculkan pro-kontra. Saya akan menjelaskannya menurut versi saya.

1. Golongan "Pro/Setuju"
Sudah bisa dipastikan jika 80% umat muslim mendukung aksi ini. Kata temen saya mereka adalah orang yang punya kefanatikan tinggi terhadap agamanya. Mereka bersama-sama menuntut agar si tersangka segera dihukum. Bagi yang tidak bisa ke Jakarta, mereka memilih melakukan aksi di wilayah masing - masing. Seperti halnya yang terjadi di Masjid Agung, Klaten.

2. Golongan "Kontra/Tidak Setuju"
Sulit untuk menjelaskan golongan ini. Mereka berteriak tidak setuju dengan alasan aksi tersebut akan merusak tatanan Bhinneka Tunggal Ika dan mengganggu aktivitas masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

3. Golongan Netral
Golongan ini berisikan sebagian umat nonmuslim ditambah 20% umat muslim. Saya pun masuk di golongan ini. Bukannya saya tidak cinta agama karena tidak ikut aksi 2 Desember. Tapi saya hanya menyerahkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib. Kalau tersangkanya bersalah ya mohon dihukum. Kalau tidak terbukti ya silahkan baiknya bagaimana.

4. Golongan Ra Nggagas
Golongan ini bahkan tidak mempedulikan aksi 2 Desember. Yang mereka tahu adalah bahwa tanggal 2 Desember 2016 jatuh di hari Jumat. Hampir 70% teman teman saya adalah golongan ini.

Terlepas dari semua itu ada hal yang mungkin membuat kita bahagia, umat islam dari semua golongan dan aliran bisa bersatu. Duh, andai saja persatuan umat Islam bisa terjadi setiap hari pasti bakal menjadi indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narendra, Setiap Kayuhannya Tersirat Keadilan Untuk Korban Kanjuruhan

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja