Postingan

Terima Kasih STY

Bisa dibilang hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi sebagian besar pendukung Tim Nasional Indonesia karena PSSI memutuskan untuk menyudahi karir Shin Tae-Yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Keputusan ini bisa dibilang aneh dan kontroversial. Pasalnya peforma Tim Nasional Indonesia sejak pertama kali dipegang STY sampai sekarang bisa dibilang meraih banyak peningkatan peforma. Tentu kita ingat sekali ketika pertama kali STY datang ke Tim Nasional Indonesia, kondisi Timnas sangat hancur. Bahkan tak pernah menang sepanjang menjalani laga di kualifikasi Piala Dunia 2022 yang padahal lawan Timnas Indonesia tidak begitu berat. Sampai sekarang saya sendiri tidak bisa melupakan rasa sakit hati ketika Timnas Indonesia dikalahkan Malaysia dengan skor 2-3 di GBK. PSSI yang kala itu dipimpin Iwan Bule langsung bertindak cepat memecat Simon McMenemy dan mendatangkan STY sebagai penggantinya. Awalnya banyak yang meragukan STY apalagi setelah hanya mendapatkan hasil imbang lawan Thailan...

Beragam Transportasi Publik Dari Kota Solo Ke Kota Yogyakarta

Saya agak terkejut ketika postingan saya soal  bus-bus yang melayani rute Solo-Jogja  menjadi salah satu postingan yang banyak dibaca pada tahun 2024. Padahal postingan itu saya buat tahun 2017 yang artinya dalam waktu hampir 8 tahun, masih banyak yang mencari informasi soal bus atau transportasi publik lainnya dari Solo ke Yogyakarta. Oleh karena itu bakalan sedikit saya jabarkan berbagai transportasi umum yang bisa anda naiki dari Solo ke Yogyakarta atau sebaliknya. Btw ini saya sebutkan berurutan dari transportasi yang saya rekomendasikan ya. Jadi ini hanya pendapat pribadi saya, tiap orang tentu berbeda pendapat. 1. KRL Lin Yogyakarta Saya yakin sekali mayoritas pembaca yang tinggal di kawasan yang dilewati KRL Lin Yogyakarta bakalan setuju dengan pendapat saya kalau KRL jadi transportasi pilihan di jalur ini. Tarifnya pun sangat murah. Hanya dengan 8000 rupiah anda sudah bisa naik KRL full trip dari Stasiun Palur ke Stasiun Yogyakarta. Dari Palur, jam pertama KRL menuju Y...

Orang Boleh Tidak Mengenal Klaten, Tapi Kabupaten Ini Lebih Layak Dijadikan Tempat Tinggal Pasca Pensiun Daripada Solo dan Jogja

Gambar
sumber gambar : babad.id Terletak di antara Kawasan Surakarta Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepertinya tidak membuat Kabupaten Klaten begitu mudah dikenal. Bahkan kadang-kadang orang yang sering bolak-balik Solo ke Jogja belum tentu mengenal Klaten, padahal kalau bolak-balik kedua kota itu otomatis melewati Klaten. Kecuali kalau orang tersebut benar-benar selo dari Jogja dia ke Gunung Kidul dulu, kemudian masuk Wonogiri, lanjut ke Sukoharjo dan baru masuk ke Solo. Kabupaten Klaten memang tidak seterkenal dua kota yang mengapitnya. Tapi bagaimanapun juga, saya pribadi berpendapat bahwa Klaten lebih layak dijadikan kabupaten tempat tinggal pasca anda pensiun daripada Kota Solo maupun Yogyakarta. Beberapa diantaranya alasan saya : 1. Biaya Hidup Murah Meriah. Percaya gak percaya di Klaten ini masih bisa anda jumpai makanan dengan harga murah. Soto semangkok lengkap dengan suwiran ayam saja bisa dijual dengan harga 6000 bahkan ada yang lebih murah. Mie Ayam harga dibawah 10 ribu pun ...

Selamat Datang 2025

366 hari sudah kita jalani di tahun 2024. Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2025. Berbagai peristiwa di 2024 baik yang menggembirakan maupun menyedihkan telah kita lalui. Saya sendiri merasa waktu terasa cepat berlalu. Seperti baru kemarin saya bertemu Januari, kini sudah berada di penghujung Desember. 2025 sudah di depan mata. Berbagai tantangan sudah menunggu. Ribuan rencana telah ditata dengan baik, tinggal menanti waktu yang tepat untuk eksekusi. Tahun 2025 menjadi penanda bahwa sudah 6 tahun saya bekerja di negara Malaysia. Tidak menyangka memang. Sebelum berangkat saya berpikir hanya mampu bertahan 2 tahun. Namun rasanya 2 tahun hanyalah pemanasan, kini saya sudah merasa berada di gerakan inti. Belum masuk ke tahap pendinginan sehingga mungkin saya akan berada di Malaysia untuk beberapa tahun ke depan. Tahun 2025 usia saya bakal menginjak 25 tahun. Usia yang katanya ideal untuk menikah. Namun jangankan berpikir untuk menikah, ditunjukkan harga susu formula saja saya sudah ki...

Untuk Pemerintah, Tolong Berhenti Membuat Kebijakan Konyol

Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar berita negatif soal pemerintah. Salah satu berita yang membuat saya gatal untuk menulis artikel ini adalah berita soal pelaksanaan subsidi KRL berbasis NIK yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Tentu saja berita ini mendapat sambutan negatif dari masyarakat. Lha gimana nggak negatif? Selama ini kita mengenal KRL sebagai transportasi jarak pendek yang murah meriah. KRL Komuter saat ini beroperasi di Jabodetabek dan Yogyakarta-Palur. Sepanjang pengalaman saya menggunakan jasa KRL Lin Yogyakarta, tipe penumpang yang paling sering saya temui adalah golongan pelajar, mahasiswa dan pekerja. Kebanyakan mereka naik KRL karena memang tarifnya paling murah. Sekedar informasi kalau tarif KRL Lin Yogyakarta saat ini adalah 8 ribu, sementara untuk bus dari Solo ke Yogyakarta paling murah 22 ribu. Hampir tiga kali lipat. Sementara kalau kita cek tarif khusus KAJJ dari Solo ke Yogyakarta maupun sebaliknya adalah 30an ribu untuk kelas ekonomi, CMIIW. Sang...

Kenangan Buku Atlas Dunia

Saat saya kelas 5 SD, guru saya pernah mengapresiasi soal pengetahuan saya tentang negara-negara di dunia. Saat teman-teman yang lain masih kesulitan menghapalkan nama negara-negara di Asia Tenggara, saya malah sudah hapal hampir berbagai negara di Asia termasuk Ibukotanya. Bahkan bukan cuma negara Asia, saya juga tahu kalau Albania, Serbia, Montenegro & Kroasia pernah menyatu sebagai negara bernama Yugoslavia. Saya juga jadi tau kalau ada negara-negara pasifik bernama Kiribati, Tuvalu, Niue dan beberapa negara Pasifik lainnya yang kala itu teman saya belum pernah dengar. Saya mendapatkan buku atlas pertama saya di tahun 2007 saat saya masih kelas 1 SD. Bapak saya sengaja membelikan atlas dengan tujuan menunjukkan berbagai kota/kabupaten yang dilewati saat perjalanan dari Klaten menuju Bali. Tapi ternyata saya mengeksplor atlas tersebut lebih jauh lagi. Saya bukan hanya membuka peta Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali. Namun saya juga mengorek atlas tersebut dari Aceh hingga ke Pap...

Ngaku Jogja atau Solo Pas Ditanya Orang Darimana Asalnya Itu Bukan Karena Kita Nggak Cinta Klaten, Tapi Karena Yang Tanya Nggak Tau Kalau Klaten Itu Ada

A : "Mas darimana asalnya?" B : "Klaten, Mbak" A : "Oh mana itu?" B : "Mbak Tau candi Prambanan?" A : "Oalah Jogja" B : "Nah iya" Itu adalah salah satu cuplikan percakapan saya dengan seseorang kala lagi berkenalan. Percakapan yang serupa seperti di atas nggak cuma sesekali saya rasakan, lebih-lebih setelah kerja di Malaysia. Percakapan seperti itu sering banget saya alami. Pertama kali saya harus terpaksa "mengaku" sebagai warga Solo/Jogja adalah saat melaksanakan program praktek kerja industri di salah satu pusat pembenihan jeruk di Kota Batu. Kalau dilihat secara jarak Batu & Klaten itu nggak jauh-jauh banget. Perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 6-7 jam saja. Nyatanya masih banyak warga Batu yang nggak tau keberadaan Kabupaten Klaten. Alhasil pas beberapa kali ditanya dari mana asal saya, saya lebih sering menjawab "Solo, Pak/Bu". Pun begitu ketika sekarang berada di Malaysia. Kali ini saya lebih se...